MOJOKERTO. Kompaspublik.com- Terkait Skandal dugaan perselingkuhan Kepala SMPN 1 Puri, Drs. Hariris Nurcahyo, M.Si. dengan seorang mahasiswi sebuah perguruan tinggi swasta di Mojokerto yang tidak kunjung mendapat keputusan tegas dari Bupati Mojokerto Mustofa Kamal Pasa, membuat beberapa tokoh masyarakat pemerhati dunia pendidikan di wilayah Mojokerto angkat bicara.Salah satunya adalah Khusnul Ali, Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Lembaga Masyarakat Pemerhati Pelaku Korupsi Kolusi Nepotisme saat berbincang santai dengan jurnalis globalrealita.com dikantornya yang beralamat di Perum Indraprasta Puri Mojokerto, Jumat (22/12/2017).
Khusnul Ali menerangkan bahwa penegakkan disiplin PNS dilingkungan pemda Kabupaten Mojokerto yang sering digaungkan oleh Bupati Mustofa hanyalah basa basi saja tidak lebih sebuah strategi pencitraan Bupati yang ditujukan kepada masyarakat Mojokerto.” Katanya
Oleh karena itu, masih Khusnul Ali, Terkait penyelesaian dugaan skandal perselingkuhan Kepala SMPN 1 Puri, (Drs. Hariris Nurcahyo, M.Si) dengan seorang mahasiswi yang berlarut-larut secara tidak langsung membuat kredibilitas dan citra Bupati Mustofa dalam memimpin Mojokerto akan menurun dengan sendirinya di masyarakat luas.
“ Dari awal saya sudah meragukan kredibilitas dan ketegasan Bupati Mustofa dalam menyelesaikan masalah pelanggaran asusila yang diduga dilakukan oleh Kepala SMPN 1 Puri, Drs. Hariris Nurcahyo, M.Si. Bupati harusnya tegas dan tidak berbelit karena ini menyangkut harkat dan martabat dunia pendidikan nasional. Kalau salah ya katakan salah, tidak perlu pakai alibi yang macam-macam.” Ucapnya
Khusnul Ali juga mencium aroma tidak sedap terkait belum adanya keputusan tegas Bupati Mustofa dan jajarannya. Dan sepertinya dalam hal ini ada indikasikan upaya pengondisian tertentu terkait masalah kepada beberapa pejabat agar permasalahan ini tidak ditindaklanjuti.” Ujarnya
Perkara ini, sambung Khusnul Ali, seharusnya diselasai secepatnya, dan secara langsung tanpa ditunda-tunda lagi, karena perkara ini akan mempengaruhi proses belajar mengajar dan mental siswa siswi yang menuntut ilmu di SMPN 1 Puri maupun martabatnya lembaga tersebut.” Tuturnya
Berdasarkan hasil pemeriksaan pihak inspektorat yang sudah diserahkan kepada Bupati, seharusnya masalah ini sudah menemukan titik terang dan tidak terkesan adanya pengkondisiaan serta tiada ujung akhir.
“ Dengan tidak tuntasnya penyelesaiaan skandal Kepala SMPN 1 Puri ini, maka dengan sendirinya bola panas akan mengarah ke Bupati Mustofa. Kepercayaan masyarakat Mojoketo kepada Bupati Mustofa akan menurun drastis. Masyarakat akan menilai Bupati Mustofa tidak tegas dan tidak bijak dalam menyikapi permasalahan yang ada dibirokrasinya, “ Tegas Ali dengan lantangnya.
Khusnul Ali sangat prihatin terhadap kepekaan nurani Bupati Mustofa dalam menanggapi skandal Kepala SMPN 1 Puri. Masih menurut Ali, Bupati Mustofa seharusnya malu saat ada jajarannya yang telah berbuat mesum dan asusila, apalagi adanya barang bukti beberapa foto mesra dan video adegan ranjang PNS yang menjabat sebagai Kepala SMPN 1 Puri dengan seorang mahasisiwi. Karena permasalahan ini menyangkut dunia pendidikan, maka seharusnya menjadi tanggung jawab semua pihak sebagai bagian dari menjaga harkat dan martabat bangsa ini.
“ Nurani Bupati Mojokerto sudah tertutup sehingga terkesan tidak tegas dan basa basi dalam memberi keputusan terkait PNS yang melakukan perbuatan asusila dalam perkara ini. Kalau bila perlu Bupati Mustofa menonton langsung video adegan ranjang PNS tersebut yang dijadikan salah satu alat bukti dalam perkara ini, “ Prihatinnya.
Menurut Khusnul Ali, dengan menonton video tersebut maka Bupati Mustofa akan mendapat kesimpulan pasti apakah PNS tersebut telah melakukan hubungan suami istri dengan wanita lain atau tidak. Dengan begitu masalah ini tidak berkepanjangan dan menemukan titik terang yang melegakan bagi semua pihak.” Pungkasnya. (globalrealita.com/twi)