Mojokerto. kompaspublik.com- Kemasan cat kuku alias kuteks didalam botol limbah bekas vaksin suntikan KB, laris manis beredar di Kota Mojokerto melalui pedagang mainan.
Temuan ini dapat dijumpai disejumlah pedagang mainan yang biasa mangkal di depan Sekolah MI depan RSUD Surodinawan Kota Mojokerto.
Karena adanya temuan yang fakta, langsung membuat Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Mojokerto turun tangan untuk melakukan penyelidikan.
Menurutl CH Indah Wahyu, Kepala Dinkes Kota Mojokerto menjelaskan, bahwa Tim dari Dinkes Kota Mojokerto kini sudah melakukan penyelidikan.
“Kami tadi sudah ambil beberapa contoh kuteks, dan sudah kami bawa ke kantor,” Jelasnya, Sabtu (10/3/2018).
Masih CH. Indah Wahyu menerangkan, Meski kemasan botol tidak ada label, tapi kemasanya masih sama persis seperti yang ditemukan dan masih lengkap dengan label bertuliskan Cyclofem. Jadi, walau begitu, pihaknya akan tetap melakukan penyelidikan hingga diketahui siapa produsennya.
“Mereka (Pedagang. Red) mengaku mengambil barang dari kawasan Jombang. Ada juga yang mengaku beli barang di grosir mainan yang ada di Kota Mojokerto,” Terangnya.
Sambung CH. Indah Wahyu menegaskan, Tentunya nanti kedepan, pihaknya akan melakukan pembinaan dalam rangka pengolahan limbah medis maupun limbah B3.
“Kita nanti akan melakukan pembinaan kepada mereka, agar jangan sampai kemasan botol tersebut, tidak dikelola dengan benar, karena akan menyebabkan penyebaran virus dan inveksi,” Tegasnya.
Karena diketahui kemasan barang tersebut ditemukan ditempat sekolah, maka Dinkes Kota Mojokerto akan melakukan koordinasi dengan Dinas Pendidikan (Dispendik) Kota Mojokerto agar memberikan himbauan kepada anak-anak, orang tua, guru, supaya lebih memperhatikan keamanan makanan dan alat mainan. Sebab penggunaan limbah medis berupa botol bekas vaksin suntikan KB Cyclofem itu, dapat dinilai mampu menimbulkan penyebaran inveksi yang tidak terduga oleh masyarakat. (twi).
Sumber: petisi..co
Sumber: petisi..co