Malang. kompaspublik.com– Nasib seorang yang bernama panggilan Suin (25 tahun) dan Maskur (30 tahun) ini sungguh na’as ketika memiliki barang bahaya berupa petasan yang disimpan dirumahnya. Pasalnya, barang bahaya (Petasan) itu meledak dengan dahsyat hingga menghancurkan rumahnya dan merusak SDN serta puluhan rumah tetangganya.
Semoga dengan kejadian ini dapat menjadikan pelajaran bagi warga masyarakat semua akan pentingnya dalam menjauhi kegiatan yang dapat merugikan diri sendiri maupun orang lain.
Sepertinya kejadian ledakan petasan tersebut mencapai sejauh radius kurang lebih 200 meter dari Tempat Kejadian Perkara (TKP). Bahkan akibat ledakan petasan itu, membuat Suin tewas seketika, dan Maskur dalam kondisi kritis, hingga kedua korban (Suin dan Maskur), warga Desa Sidoluhur, Kecamatan Lawang, Kabupaten Malang dilarikan ke RSSA Malang dengan menggunakan mobil Ambulance milik Asosiasi Wartawan Profesional Indonesia (AWPI) Malang Raya, guna pertolongan medis. Minggu 27/05/2018.
Menurut keterangan dari salah satu warga setempat, bernama panggilan Pak Hasim (65 tahun) yang juga masih keluarga dari Maskur (korban kritis), di TKP mengatakan, “Pada saat meledaknya petasan itu, saya tidak tau pasti awalnya. Namun ketika saya kerja, tiba-tiba saya dijemput oleh keponakan dan dikabarkan rumah saya porak-poranda akibat ledakan petasan yang dahsyat milik mereka (Suin dan Maskur)) itu. Alhasilnya, ketika saya sampai dirumah, saya melihat rumah yang kebetulan berdampingan dengan rumah Maskur, yaitu rumah saya sudah dalam kondisi hancur berantakan, dan saya pun cukup kaget dan shok, semoga saya secepatnya mendapatkan ganti rugi. Karena saya harus tinggal dimana kalau rumah saya roboh porak poranda seperti ini,” Kata Pak Hasim sedih.
Sedangkan dari warga setempat, bernama panggilan Pak Fa’i (70 tahun) yang rumahnya juga kena dampak ledakan petasan tersebut menerangkan, “Saat saya lagi bersantai didapur sekitar pukul 09.00 WIB tiba-tiba terdengar suara ledakan yang cukup dahsyat. Awalnya saya kira dampak dari pergerakan bumi, tapi setelah saya melihat atap rumah saya berantakan, saya pun keluar rumah, ternyata ledakan tersebut bersumber dari rumah tetangga sebelah, yaitu rumah Maskur. Nah ? dari situlah, saya berkesimpulan kalau ledakan tersebut dampak dari petasan. Karena yang saya tau, Maskur adalah pemilik petasan, dan dugaan saya pun benar. Bahkan saya pun melihat rumah Maskur hancur dan ribuan petasan besar yang berhamburan disekitar rumah Maskur,” Terang Pak Fa’i bingun.
Masih Pak Fa’i membeberkan, “Bahwa Maskur sendiri sering berurusan dengan kepolisian. Dan yang saya tahu sedikitnya tiga kali dia ditahan polisi dikarenakan kepemilikan petasan. Lalu pada saat ini yang ke empat kalinya sampai meledak seperti ini,” Bebernya.
Sementara itu, Kapolsek Lawang, Kompol Gaguk Sulistio Budi (GSB) saat dikonfirmasi lewat telpon mengatakan,” Kejadian tersebut memang benar adanya, dan sekarang ini petugas kepolisian masih terus mendalami serta mengembangkan kasus ini, guna untuk mengungkap fakta yang sesungguhnya,” Kata singkatnya. (*/red).