HOME // Kejadian // Peristiwa

Banyuwangi Kembali Disapu Banjir Bandang.

 Pada: Senin, 25 Juni 2018
Media Online Kompas Publik- Cuaca buruk dan hujan berkepanjangan membuat sungai tak mampu menampung jumlah debit air yang datang, hingga mengakibatkan musibah bencana alam berupa banjir bandang kembali melanda dibeberapa wilayah di Kabupaten Banyuwangi.

Dari hasil data yang di dapat Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Banyuwangi. Sedikitnya 23 rumah rusak dan Satu orang dilaporkan hilang. Bahkan selain rumah, banjir merusak sejumlah fasilitas umum. Diantaranya Kantor UPT. PU. Pengairan Wilayah, persawahan, kawasan wisata dan jembatan.

Banjir bandang tersebut, diakibatkan tingginya luapan air dari curah hujan yang berkepanjangan dilereng gunung raung dan diberbagai wilayah di Kabupaten Banyuwangi. Selain debit air hujan meluap, juga terjadi banjir bandang yang menyapu puluhan rumah warga di empat (4) Kecamatan, dan membawa material pegunungan, seperti batang kayu dan lumpur, sehingga merendam dan merusak apapun yang dilewati.

Nampaknya 4 Kecamatan yang terdampak banjir bandang itu, seluruhnya berada di bantaran sungai yang meluap, berhulu di lereng Raung. Dan kondisi paling parah, dialami warga di Desa Alasmalang, Kecamatan Singojuruh Kabupaten Banyuwangi.

Banjir bandang ini, diduga menjadi yang terparah. Karena banjir serupa sudah pernah terjadi pada 15 Mei 2018 lalu. Tapi kondisinya tak separah sekarang ini. Jadi banjir bandang kali ini, dipicu pergeseran lempengan di lereng Raung. Sehingga, ketika hujan lebat, material dari lereng gunung ikut terbawa air.

Sementara didalam penjelasan Eka Muharam, Kabid Kedaruratan pada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Banyuwangi menyampaikan, sekarang belum ada korban jiwa dalam musibah ini. Namun, satu warga bernama Suwari, dilaporkan hilang.
“Saat kejadian, pria paruh baya ini diketahui hendak menyelamatkan ternak kerbaunya. Dan sampai sekarang masih kita cari. Tentunya kandang milik korban ambruk diterjang banjir, ternaknya juga tidak ada,” Jelas Eka Muharam kepada awak media.

Nampaknya masih Eka Muharam menguraikan, bahwa lokasi rumah korban persis disamping jembatan yang tersumbat. Sehingga rumah korbanlah yang pertama diterjang luapan banjir bandang tersebut. Selain merusak rumah korban, banjir bandang itu juga meluap ke jalan raya Rogojampi – Jember. Adapun Jalan lintas selatan Banyuwangi itu terpaksa ditutup lantaran tertimbun material lumpur.
“Sebelumnya tanda–tanda banjir ini sudah dilaporkan sejak, Kamis malam (21/6/2018). pihak BPBD pun langsung memberikan peringatan siaga kepada warga di sekitar sungai, berkaitan datangnya Banjir besar. Air yang datang mulai menerjang sekitar pukul 20.00 WIB. Warga yang sigap sudah berupaya mengevakuasi barang-barang. namun banjir lebih cepat datangnya,” Urainya.

Akibat banjir ini, sambung Eka Muharam menerangkan, arus mudik pun yang melintasi jalur tengah Banyuwangi – Jember di tutup total. Bahkan lintas jalan raya Dusun Garit Desa Alasmalang juga ditutup total, karena banjir bandang meluap dan memasuki perkampungan melalui jembatan Garit. Begitupula lumpur dan material batang pohon juga menutup jalan.
“Sekarang ini, masih dua alat berat yang dikerahkan untuk membersihkan material longsor yang menyumbat jembatan. Karena sekarang hujan masih mengguyur dikawasan lereng gunung Raung, maka warga tetap siaga. Sebab mereka khawatir, banjir susulan akan datang lagi. (*/Red).





Sumber : wartahukum.net
Baca Juga :  Polda Jatim Ambil Alih Kasus Pembalakan Liar

Sudah dibaca : 93 Kali
 


Berkomentarlah yang bijak. Apa yang anda sampaikan di kolom komentar adalah tanggungjawab anda sendiri.