Jombang, kompaspublik.com– Proyek Pembangunan Jembatan Kedunglumpang yang berlokasi di Desa Kedunglumpang Kecamatan Mojoagung Kabupaten Jombang sampai dengan saat ini masih dilewati warga dengan kondisi jembatan darurat dikarenakan jembatan lama yang menjadi akses penyambung desa terputus.
Padahal menurut informasi seharusnya proyek Pembangunan Jembatan Kedunglumpang harus mulai berjalan sejak 17 juli 2018 oleh pemenang lelang CV. JOMBANG SEJAHTERA nilai penawaran sebesar Rp. 1.074.737.455,31.
Proyek Pembangunan Jembatan Kedunglumpang tersebut berada pada kendali Dinas Perumahan dan Permukiman Pemerintah Daerah Kabupaten Jombang sampai dengan saat ini belum ada mobilisasi baik material, alat ataupun tenaga kerja dari Pemenang Lelang yakni CV. JOMBANG SEJAHTERA.
Suyadi, salah seorang warga Desa Kedunglumpang menuturkan, “bahwa sangat bahaya mas jembatan begini dijadikan jalan utama penghubung desa,” tuturnya.
Masih Suyadi menerangkan, sepertinya putusnya jembatan Kedunglumpang dikarenakan ambrolnya dinding penahan (abutment) dari jembatan tersebut dan itu sudah lama terjadinya.
“Sudah lama mas jembatan ini ambrol dan mohon dibantu mas biar cepat dibangun lagi,” pintanya.
Mengingat manfaat Jembatan tersebut ditunggu warga semestinya bias menjadi pelecut semangat para pejabat di Dinas PERKIM Kabupaten Jombang untuk segera mewujudkannya, tapi hal ini berbanding terbalik dengan kondisi di lapangan dimana lokasi sampai saat belum terjamah tangan-tangan teknisi yang membangun.
Jangka waktu pelaksanaan yang dihitung dari kajian teknis para ahli harusnya sudah menjadi baku untuk dilaksanakan, sedangkan apabila terjadi mundurnya pelaksanaan karena alasan lain, maka hal ini akan mengurangi mutu dari kajian teknis. Untuk itu, apakah waktu akan cukup apabila sudah waktunya, tapi belum berjalan ?.
Apabila nantinya dipaksakan jalan tergesa-gesa karena batas waktu yang gak bisa dirubah, apakah mutu dari hasil pembangunan bisa dipertanggungjawabkan ?. Lagi-lagi masyarakat yang dirugikan. (red).
Sumber : penarakyatnews.id