Surabaya, Media Allround – Aksi unjuk rasa tolak UU TNI yang berlangsung di depan Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Jawa Timur, memanas pada Senin (24/3) sore ini.
Massa masih melakukan aksi tolak UU TNI yang baru disahkan dalam rapat paripurna di gedung wakil rakyat Indonesia, Jakarta, Kamis (20/3) pekan lalu.
Akubatnya, pengesahan itu diwarnai demonstrasi di depan gedung DPR dan sejumlah kota di Indonesia sejak sehari sebelumnya.
Sekitar 1.000 massa gabungan masyarakat sipil memadati kawasan depan Gedung Negara Grahadi sejak siang.
Aksi demo menolak UU TNI di depan Gedung Negara Grahadi, berubah menjadi kurang kondusif. Diawali oleh segelintir massa melempar batu, petasan, botol plastik, hingga berbagai benda lainnya ke arah aparat yang berjaga di depan Grahadi.
Selain itu, tampak salah satu peserta aksi yang melempar molotov ke arah gapura di depan pintu masuk sisi timur Grahadi.
Karena massa aksi yang terus lempar berbagai benda, petugas pun berupaya membubarkan aksi dengan menyemprotkan water cannon. Ada dua mobil water cannon yang disiagakan di depan Grahadi.
Meski demikian, massa aksi tidak goyah. Mereka tetap bertahan dan melanjutkan aksinya di depan Grahadi.
Demonstrasi terjadi karena massa aksi menolak kebangkitan dwifungsi militer lewat RUU TNI itu. Salah satu tudingan atas wacana laten kebangkitan dwifungsi militer itu terletak pada pasal-pasal yang memperbolehkan prajurit berdinas di luar institusi pertahanan tersebut.(an)