Surabaya. kompaspublik.com- Sepertinya sampah dibelakang bengkel Dump Truck PT. Sinar Maju (SM) Jalan Raya Mastrip – Kebraon mengandung Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3), dan berpotensi mencemari kali Surabaya.
Hal ini disampaikan Tim Patroli Air Jatim pada awak media pada hari Kamis (19/04/2018), setelah melakukan Sidak dan milihat langsung keberadaan indikasi sampah berserakan dibelakang bengkel Dump Truck PT. SM yang mengandung limbah padat B3 tersebut.
Selain limbah padat, Tim Patroli Air Jatim baik yang melalui jalur darat maupun yang menyusuri sungai juga menemukan adanya limbah cair B3 berupa sisa oli yang dibuang dibekas kolam ikan lele berukuran sedang.
Sedangkan bagian kebersihan bengkel dump truk PT. SM, Gatot ketika ditanya anggota Tim Patroli Air Jatim, dengan sangat yakin membantah, jika tempatnya bekerja tersebut, tidak tidak pernah membuang limbah.
“Saya disini (bengkel dump truk PT. SM. Red) bagian kebersihan yang dipercaya bos cukup lama. Setiap hari tugas saya, ya membersihkan kotoran ditempat ini. Seperti sisa oli ini, saya semprot dengan air, begitu juga yang lain, juga saya bersihkan. Apa itu salah ?,” Protesnya.
“Meski saya orang bodoh yang hanya lulusan sekolah dasar, tetapi terus terang, saya tidak terima, jika saya dikatakan membuang limbah sembarangan. Ini bukan limbah, tetapi sisa oli yang saya bersihkan dan mengalir dikolam. Dan ini juga bukan limbah, tetapi sampah,” Gerutu Gatot sembari menunjukkan sampah kering yang berserakan, serta bekas oli yang sudah tercampur air.
“Kalau jenis limbah itu, tidak begini, tetapi disembunyikan. Lha kalau saya ini, kan terang-terangan,” Ketus Gatot yang terlihat ketakutan.
Selanjutnya Imam Rochani selaku Direktur Konsorsium Lingkungan Hidup (KLH), Ainul Huri bidang Penaatan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Jatim, Didik Harimuko yang dikenal sebagai Komandan Garda Lingkungan Jatim serta anggota tim patroli air Jatim lainnya dengan sabar memberikan pemahaman tentang pengertian limbah kepada Gatot.
“Begini pak Gatot, bapak tidak salah melaksanakan tugas di bagian kebersihan. Tetapi caranya itu yang kurang benar. Coba bapak lihat itu!, sampah yang bapak maksud, seperti majun yang terkena oli, plastik dan lainnya itu, adalah limbah padat B3. Sedangkan air bercampur sisa oli itu, adalah limbah cair B3, hingga limbah tersebut sangat rawan mencemari sungai. Terlebih tembok kolam sudah jebol dan belum lagi kalau turun hujan. Tetapi bapak tidak usah takut, karena Tim Patroli Air Jatim ini lebih mengutamakan pembinaan,” Terang Ainul.
Fitri, dari DLH Jatim kemudian membuatkan berita acara yang diketahui Beberapa tim patroli lainnya dan ditandatangani oleh Rehan, mewakili Sinar Maju. Tim patroli berpesan agar menyampaikan kepada bos atau Pimpinan PT. SM, terkait adanya Sidak Tim Patroli Air Jatim. Untuk selanjutnya Pimpinan PT. SM akan dipanggil DLH Jatim untuk diberikan pembinaan lebih lanjut.
Menurut Rehan, oli bekas memang sengaja tidak dibuang, melainkan ditampung di drum besar. “Dalam waktu satu bulan, oli bekas akan terkumpul sebanyak satu drum. Ketika di bengkel ini sudah tidak ada dump truk sama sekali, barulah kami membakar filter bekas di dalam drum,” Ungkapnya.
Perlu diketahui, PT. SM yang berpusat di Perak Surabaya ini, kini memiliki dump truk sebanyak 140 armada. Namun kapasitas armada yang mampu ditampung di bengkel ini, tidak lebih dari 15 armada. (lis/ian)
Sumber: apakabar.co.id