Surabaya. kompaspublik.com- Radikalisme atau terorisme yang kembali mencuat baru-baru ini mencuri perhatian kita semua sebagai masayarakat indonesia, dan tentunya kejadian tersebut membuat masyarakat khawatir serta menjadi duka bagi bangsa ini. Apalagi pada hari Sabtu-Minggu, 13-14 Mei 2018 kemarin, menjadi puncak keresahan masyarakat indonesia khususnya bagi masyarakat Surabaya, atas serangan radikalisme/terorisme.
Menilai hal itu adalah sebuah tindakan pengkhiatan terhadap kemanusiaan dan akan mengganggu keutuhan bernegara dan berbangsa di indonesia. Maka PB HMI periode 2018-2020 dalam hal ini bidang Pendidikan, riset dan teknologi kemudian melaksanakan kegiatan seminar nasional di surabaya untuk menyikapi kejadian itu.
Nampaknya kegiatan yang dilaksanakan pada hari ini, Rabu, 23 Mei 2018 mengangkat tema “Peran Pendidikan karakter: dalam upaya menangkal radikalisme” yang mana kegiatan ini dihadiri oleh kemendikbud, kementrian pariwisata, Peradi, tokoh akademisi dan Polda Jatim serta tentunya dihadiri langsung oleh ketua bidang pendidikan, riset dan teknologi Hari Wahyudi.
“Kami melaksanakan kegiatan seminar nasional di Surabaya sebagai bukti simpatik terhadap apa yang terjadi di kota yang di kenal sebagai kota pahlawan ini,” Tutur Hari Wahyudi.
“Tindakan yang dilakukan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab ini, sangat kami sayangkan dan kami sangat mengecam tindakan tersebut,” Tegas Kabid Penristek PB HMI tersebut.
Sebagai bagian dari masyarakat Indonesia, tentunya harus bertanggung jawab akan apa yang terjadi di bumi pertiwi ini. Begitu pula para pemuda, dalam hal ini mahasiswa harus berperan aktif terhadap dinamika kebangsaan yang ada dan harus berani mengambil sikap dari kejadian yang ada termasuk radikalisme/terorisme.
Sementara itu, sambutan Muzakki selaku ketua panitia dalam kegiatan ini menyampaikan, “Mahasiswa harus bersikap tegas dengan kasus yang dialami oleh masyarakat Indonesia hari ini dan bertindak aktif dalam menangani kejadian ini. Untuk itu, Kita tidak boleh takut dengan mereka karena mereka hanyalah hantu gentayangan yang harus kita basmi bersama,” Tandasnya Muzakki.
Meski kejadian itu disikapi oleh mahasiswa atau masyarakat, khususnya PB HMI. Tapi ketika tidak terjalin kersama yang baik dengan semua sektor yang berkaitan tentu masalah ini tidak tidak akan terselesaikan dengan baik.
“Kami sangat berharap dari kegiatan ini dapat terbangun hubungan yang baik terkhusus kerjasama antara PB HMI dan pihak-pihak yang lain. Oleh karena itu, sebagai tindak lanjut dari kegiatan ini, maka pada hari ini, kamis, 24 Mei 2018 kami akan melaksanakan tabur bunga di lokasi pengeboman bersama beberapa pihak yang ada di surabaya ini, salah satunya pihak kepolisian,” Ujarnya. (RED.SUG)