Mojokerto, kompaspublik.com- Sesuai dengan kebutuhan dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes) yang di poskan pada pembangunan infrastruktur yang disebarkan disetiap Dusun sudah dikerjakan dengan baik. Demikian penjelasan Baikal Piranti, Kepala Desa Kedungmungal, Kecamatan Pungging, Kabupaten Mojokerto kepada Media ini diruang tamu rumahnya pada hari Sabtu (19/08/2018).
Menurutnya, bahwa anggaran yang digunakan untuk membangun infratruktur yang telah dilaksanakan tersebut dari Dana Desa (DD) tahap pertama dan kedua pada tahun ini (2018. Red). Dan pengerjaannya seperti Gorong-gorong, Tembok Penahan Tanah (TPT), Penerangan Jalan Umum (PJU), dan Pemberdayaan sudah rampung semua.
“Melihat dan mengingat kebutuhan jalan lingkungan Desa Kedungmungal yang menuju Desa tetangga harus ada penerangan untuk peningkatan pertumbuhan perekonomian masyarakat, maka kami harus melakukan pemasangan PJU. Karena kalau jalannya terang benderang, tentu masyarakatnya senang, dan mereka walau waktunya sudah malam dapat melakukan aktifitas dengan muda,” ujar Baikal Piranti.
Kemudian untuk pembangunan infrastruktur berupa pengerjaan Gorong-gorong dan TPT itu, tentu sebagai penunjang dalam meningkatkan kelancaran saluran irigasi didalam mengantisipasi banjir pada saat musim hujan nanti. Sebab di Desa ini ( Kedungmungal. Red) jika musim hujan selalu menjadi langganan banjir.
“Tentunya selain untuk mengantisipasi banjir, pembangunan Gorong-gorong dan TPT itu juga bisa dimanfaatkan untuk meningkatkan hasil pertanian secara bertahap. Sehingga nantinya akan menjadi alat pertumbuhan perekonomian para petani. Untuk itu, kami mengharapkan kepada seluruh elemen masyarakat ikut berpartisipasi menyumbangkan pemikiran guna ikut membangun Desa ini agar lepas dari ketertinggalan dari Desa-desa lainnya,” harapan Baikal Piranti.
Selanjutnya jika dianalisa, potensi alam Desa Kedungmungal dapat dikembangkan menjadi tempat Wisata Desa (WD). Karena Desa ini sangat dekat dengan Sungai Brantas.
“Sebenarnya bila di analisa, memang Desa Kedungmungal ini punya potensi alam yang cukup lumayan untuk dikembangkan menjadi tempat WD. Apalagi Sungai Brantas dekat dengan Desa ini. Tapi membangun WD itu juga tidak muda, karena perlu pemikiran yang matang untuk membuat program pembangunannya. Oleh karena itu, anggaran DD yang digunakan untuk Pemberdayaan tersebut, direalisasikan untuk kepentingan sosial,” pungkas Baikal Piranti. (Heru).