HOME // Pemerintahan

Hari Lahir Pancasila, Gubernur Jatim Ajak Jaga Persatuan Indonesia

 Pada: Minggu, 2 Juni 2019
Surabaya, Media Online kompaspublik.com – Memeringati Hari Lahir Pancasila yang jatuh pada 1 Juni 2019 hari ini, Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, mengajak masyarakat Jawa Timur untuk terus membangun dan menjaga persatuan Indonesia. Menurutnya, Bangsa Indonesia merdeka dengan berbagai perjuangan dan ikhtiar yang tidak datang dari satu elemen dan suku tertentu, tetapi dari banyak elemen, beragam suku, etnis dan agama.
 
“Oleh karena itu dalam peringatan Hari Lahir Pancasila ini, Pekerjaan Rumah (PR) kita ke satu, dua, dan ketiga adalah implentasi pada sila ketiga, yakni Persatuan Indonesia,” ujar Gubernur Khofifah saat menjadi Inspektur Upacara pada Peringatan ke 74 Hari Lahir Pancasila 2019 di Halaman Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Sabtu, (1/6).
 
Dikatakannya, menjaga persatuan Indonesia, persaudaraan, dan kebersamaan menjadi bagian penting serta titik kunci untuk bisa menjaga NKRI.
 
“Tanggal 1 Juni hari lahir Pancasila, maka implementasi dari sila ketiga Pancasila adalah mengajak kembali kita semuanya melakukan  ikhtiar/ berusaha merekatkan kembali persatuan Indonesia dalam konteks, status sosial apapun dan dimanapun,” tuturnya.
 
Sambutan Plt BPIP
Pada upacara Hari Kesaktian Pancasila kali ini, Gubernur Khofifah juga membacakan sambutan tertulis Plt Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), Hariyono. Dalam sambutannya Haryono menyebutkan bahwa Pancasila telah mampu menyatukan masyarakat semua sebagai satu bangsa dan hidup dalam Negara Kesatuan Republik INdonesia.
 
Kondisi geografis yang memposisikan wilayah Indonesia sebagai Negara kepulauan makin memperkokoh konsep dan keyakinan akan “tanah air Indonesia”. Kesatuan gugusan pulau yang berada di antara dua Samudra Pasifik dan Hindia, serta di antara dua benua, Asia dan Australia, meneguhkan bahwa kita sebagai bangsa memiliki ruang hidup tanah-air sebagai satu kesatuan. Ada relasi dan perpaduan antara darat dan laut yang saling menguatkan sebagaiman dalam konsep wawasan nusantara.
 
Di wilayah nusantara tumbuh flora dan fauna yang beragam. Keberagaman secara natural merupakan karakateristik dari keindonesiaan. Demikian pula secara antropologis dan sosiologis keberagaman ras, etnis, agama, kepercayaan dan budaya yang ada di Indoneia sudah ada sejak masa pra aksara hingga sekarang. Kita Indonesia hidup dan bahagia dalam keberagaman.
 
Dikatakan dalam sambutan Hariyono, Pancasila sebagai dasar negara, Ideologi negara dan pandangan hidup bangsa yang digali oleh para “pendiri bangsa” merupakan suatu anugerah yang tiada tara dari Tuhan YME buat bangsa Indonesia. Walaupun kita sebagai bangsa masih belum secara sempurna berhasil merealisasikan nilai-nilai pancasila, kita akui bahwa eksistensi keindonesiaan baik sebagai bangsa maupun sebagai negara masih dapat bertahan hingga kini berkat Pancasila.
 
Pancasila sebagai suatu keyakinan dan pendirian yang asasi harus terus diperjuangkan. keberagaman kondisi geografis, flora, fauna hingga aspek antropologis dan sosiologis masyarakat hanya dapat dirajut dalam bingkai kebangsaan yang inklusif. Proses internalisasi sekaligus pengalaman nilai-niali Pancasila harus tertanam dalam hati yang suci dan diamalkan dalam kehidupan sehari-hari.
 
Berkat pancasila yang berlindan dengan nilai-nilai inklusivitas, toleransi dan gotong royong keberagaman yang ada menjadi suatu berkah. Berkat Pancasila sebagai bintang penuntun keberagaman yang ada dapat dirajut menjadi identitas nasional dalam wadah dan slogan “Bhinneka Tunggal Ika”.
 
Pada kesempatan ini, Gubernur juga memberikan penghargaan Tim Terpadu penanganan konflik sosial kepada kabupaten peringkat pertama kabupaten Lamongan, disusul oleh Kabupaten Magetan, Pacitan, Jombang dan Kabupaten Jember.(lis) 
Baca Juga :  Meningkat 316 Ekor, Jumlah Hewan Sembuh Dari PMK

Sudah dibaca : 132 Kali
 


Berkomentarlah yang bijak. Apa yang anda sampaikan di kolom komentar adalah tanggungjawab anda sendiri.