Surabaya, Media Online Kompaspublik.com- Ditreskrimum Polda Jawa Timur mengambil alih penyidikan kasus pembalakan liar yang terjadi di Taman Nasional Meru Betiri (TNMB), Jember. Pada saat yang hampir bersamaan, Inspektorat Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) juga terjun memeriksa pegawainya yang diduga menembak mati pelaku pembalakan liar tersebut. Hal itu disampaikan Kapolres Jember AKBP Alfian Nurrizal saat dikonfirmasi, Senin (07/10).
“Untuk pemeriksaan inspektorat seperti apa, kita tidak tahu, karena itu urusan internal mereka. Sedangkan kasus pidana pembalakan liarnya, sudah diambil alih oleh Polda Jatim. Kita hanya melakukan pemeriksaan awal terhadap 10 personel Polsushut yang melakukan patroli, termasuk saudara Doddy yang diduga menembak,” tutur Alfian.
Sedangkan satu orang rekan korban penembakan, hingga kini masih diburu polisi. Selain diduga terlibat dalam beberapa kasus pembalakan liar sebelumnya, pria yang belum diketahui identitasnya itu juga menjadi saksi kunci untuk menguak kasus penembakan oleh Polsushut tersebut.
Dalam pemeriksaan awal yang dilakukan penyidik Polres Jember, beberapa barang bukti yang sempat diamankan adalah golok milik Aris Samba (33) terduga pembalakan liar yang ditembak mati Polsushut. Selain itu juga diamankan senjata organik dan kartu izin penggunaan senjata api milik Polsushut.
Kepada polisi yang memeriksa, polsushut tersebut mengaku penembakan dilakukan dalam rangka pembelaan diri dan sudah melewati prosedur berupa upaya persuasif. “Saat itu, polsushut sudah melakukan tembakan peringatan ke udara tiga kali, tetapi korban Aris Samba, tetap mengayunkan golok yang itu dianggap membahayakan petugas Polsushut,” ujar mantan Kapolres Probolinggo Kota ini.
Seperti diberitakan sebelumnya, peristiwa penembakan bermula saat satu regu Polsushut yang berjumlah 10 orang, melakukan patroli di TMNB yang masuk wilayah Dusun Krajan, Desa Andongsari, Kecamatan Tempurejo, Kamis (03/10). Saat itu, tim patroli yang dipimpin Kasi TMNB Wilayah II Ambulu mendapati dua orang yang diduga sedang menebang dan membawa kayu dari kawasan TNMB.
Saat itu, satu orang berhasil kabur, seorang lagi, yakni Aris Samba berhasil diamankan. Namun diduga melawan petugas, Aris Samba ditembak Polsushut berinisial DS. Sempat dilarikan ke Puskesmas Ambulu, nyawa korban tidak tertolong. Korban kemudian dibawa ke Rumah Sakit Daerah (RSD) dr Soebandi Jember untuk menjalani otopsi.
Dari informasi yang dihimpun merdeka.com, beberapa jam usai tersiar kabar Aris Samba meninggal akibat ditembak, situasi sempat memanas. Sekitar pukul 11.30 WIB, ratusan warga mendatangi Kantor TNMB Resor Andorejo. Warga yang diduga berasal dari Desa Andongrejo itu memprotes tindakan Polsushut yang menembak mati Aris Samba. Namun massa kemudian berhasil ditenangkan oleh Kades Andongrejo bersama Kapolsek Tempurejo, Jember.
Malam harinya, beberapa jam usai peristiwa penembakan, Kapolres Jember beserta jajarannya mendatangi rumah keluarga Aris Samba di Dusun Krajan, Desa Andongrejo, Kecamatan Tempurejo. Selain menyampaikan duka cita, Alfian juga memberikan tali asih kepada orang tua Aris Samba. Langkah Kapolres Jember ini juga untuk mendinginkan suasana desa yang sempat memanas. Kepada keluarga korban, Alfian juga berjanji bahwa polisi akan menangani kasus ini dengan profesional. (an)