Sidoarjo, Media Online kompaspublik.com – Ada yang lain dalam pameran Batik Fashion Fair 2019 yang di gelar Deskranasda Jatim di Grand City Convex Surabaya Surabaya 27 November sampai 1 Desember 2019. Pameran yang mengambil tema “Sustainable Fashion.” yang dibuka secara langsung oleh Ketua Dekranasda Provinsi Jawa Timur Arumi Bachsin Emil Dardak.
Konsep sustainable fashion ini memiliki misi untuk menjadikan industri fashion lebih beretika terhadap lingkungan. Kemudian mengurangi dampak besarnya sampah yang dihasilkan oleh industri fashion.Mungkin sedikit orang yang tahu, bahwa Kabupaten Sidoarjo punya lapas yang memproduksi batik hasil wanita kreatif nusantara lapas klas II A Sidoarjo.
Bila dari daerah lain mengirimkan aneka batik khasnya, sidoarjo malah mengirimkan produk hasi kreasi dari warga binaan wanita kreatif nusantara lapas klas II A Sidoarjo. Ketua bimbingan kerja lapas klas II A Sidoarjo, Nurma menjelaskan keikut sertaan dalam kegiatan kali ini merupakan terobosan dari lapas dan hasil kerjasama dengan IWAPPI untuk memperkenalkan produk UKM dari warga binaan.
“Dalam kesempatan ini misi utama untuk memasarkan produksi dari warga binaan wanita. ” katanya saat ditemui di stand pameran.
Nurma mengatakan bahwa selama ini produk yang dihasilkan kurang bisa dinikmati oleh para konsumen di luar lapas. “Selama ini hanya dijual dilingkungan lapas saja,. Tetapi dengan kerjasama bersama IWAPPI kami siap memperkenalkan serta memasarkan sampai ke luar Sidoarjo, “ungkapnya.
Diketahui, produk hasil warga binaan wanita kreatf nusantara ini tidak kalah kualitasnya dengan produk industri kecil dari daerah lain. “Selain batik, kami juga membuat makanan dan minuman,”lanjut nurma.
Nurma pun menegaskan bahwa program ini sangat berguna untuk warga binaan. Karena sesuai dengan komitmen Dirjen Pembinaan yang ini warga binaan saat keluar punya bekal dan modal untuk bertahan di masyarakat.
“Kami ingin nanti saat warga binaan keluar, mereka punya bekal dan ilmu yang berguna bagi dirinya dan masyarakat,” tutupnya.(ian)