HOME // Pemerintahan

Walikota Surabaya Tampik Warga Surabaya Tidak Patuh Protokol Kesehatan

 Pada: Sabtu, 27 Juni 2020
Walikota Surabaya tampik ucapan presiden dalam rapat penanganan corona di Jatim


Surabaya, Media Online kompaspublik.com-Perkataan Presiden Joko Widodo dalam rapat terkait penanganan Corona Jatim di Gedung Negara Grahadi Surabaya yang disiarkan secara langsung melalui YouTube pada Kamis, 25 Juni 2020 mendapat perhatian khusus oleh Walikota Surabaya.  Presiden meminta agar angka kasus Coronavirus Disease 2019 atau Covid-19 di Jawa Timur bisa dikendalikan dalam dua minggu ke depan. Yang paling dia sorot ialah di Surabaya Raya (Surabaya, Sidoarjo, dan Gresik).

 Karena itu, ia berharap Gugus Tugas Covid-19 Jatim, kabupaten/kota, rumah sakit, dan masyarakat bersama-sama bergerak dalam satu tujuan yang sama, yaitu melawan corona.

Tadi sudah disampaikan oleh Bu Gubernur dan Gugus Tugas bahwa angka positif yang terkena Covid di Jawa Timur 183, itu kemarin. Ini terbanyak (per 24 Juni 2020) di Indonesia. Hati-hati, ini terbanyak,” kata Jokowi.

Saya melihat, memang paling tinggi adalah di Surabaya Raya. Ini adalah wilayah aglomerasi yang harus dijaga terlebih dahulu, dikendalikan terlebih dahulu,” ujarnya.

 Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini alias Risma membantah pernyataan Presiden Joko Widodo yang menyebut bahwa sebanyak 70 persen warga di Surabaya Raya (Surabaya, Sidoarjo, dan Gresik) enggan menerapkan protokol kesehatan, seperti pemakaian masker.

Risma mengatakan bahwa warganya banyak yang mematuhi protokol kesehatan. Ia meminta awak media melihat kondisi sebenarnya di jalan-jalan. “Eh masa, ya, lihat, masa 70 persen (warga Surabaya tidak mematuhi prokol kesehatan). Kamu lihat aja di jalanan itu,” katanya usai menghadiri Rapat Pengarahan Percepatan Penanganan Covid-19 bersama Menkopolhukam dan Mendagri di Hotel JW Marriot Surabaya, Jumat, 26 Juni 2020.

Baca Juga :  Pemprov Jatim Sepakat Menolak Omnibus Law

Presiden Joko Widodo sebelumnya menyebut sebanyak 70 persen warga Jawa Timur tak menggunakan masker selama pandemi Coronavirus Diseases 2019 (Covid-19). Pemerintah pusat pun akan mengirim masker sebanyak-banyaknya ke Jawa Timur.

“Tadi disampaikan oleh Gugus Tugas bahwa masih 70 persen (warga) yang enggak pakai masker. Ini angka yang gede banget,” ujar Jokowi saat meninjau Posko Penanganan dan Penanggulangan Covid-19 di Gedung Negara Grahadi, Surabaya Kamis kemarin.

Jokowi meminta agar sosialisasi penggunaan masker dilakukan lebih gencar dengan menggandeng tokoh agama maupun tokoh masyarakat setempat. Ia juga meminta pada Menteri Kesehatan dan Gugus Tugas Penanganan Covid-19 di tingkat nasional mendistribusikan masker sebanyak-banyaknya ke Jatim. “Saya minta gugus tugas nasional, Pak Menkes, kirim masker sebanyak-banyaknya ke Surabaya, ke Jatim.”

Angka kasus corona yang disorot Jokowi ialah Surabaya Raya, terutama Kota Surabaya. Ia meminta Gugus Tugas Covid-19 Jatim bisa mengendalikan corona selama dua minggu ke depan. Agar itu tercapai, ia meminta kerja sama, koordinasi, dan sinergi antarunit organisasi pemerintah, baik di pemprov hingga kabupaten/kota berjalan dengan baik. Itu seolah menyindir koordinasi Risma dan Khofifah yang selama pandemi kerap diwarnai perselisihan.(v2)


Sudah dibaca : 114 Kali
 


Berkomentarlah yang bijak. Apa yang anda sampaikan di kolom komentar adalah tanggungjawab anda sendiri.