HOME // Daerah // Pariwara // Pemerintahan

Penanganan Sapi Positif PMK di Mojokerto, di Tinjau Gubernur Jatim

 Pada: Rabu, 11 Mei 2022

Media Allround- Guna menurunkan penyebaran Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di wilayah Kabupaten Mojokerto, Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa didampingi oleh Bupati Mojokerto, Ikfina Fahmawati dan Konsulat Jenderal Australia, Fiona Hoggart meninjau langsung proses sterilisasi kandang yang dikelola kelompok ternak ‘Lembu Makmur’, yang terletak di Desa Gunungsari, Kecamatan Dawarblandong, Kabupaten Mojokerto, Rabu (11/5) sore.

Dalam kesempatan tersebut, Khofifah juga meninjau satu per satu sapi di sana dan menemukan beberapa ekor sapi mulai pulih, setelah sebelumnya dilaporkan telah diberi suntikan antibiotik dan vitamin sebanyak dua kali dengan jarak suntikan tiga hari.
“Kami akan terus pantau untuk hewan ternak yang sudah terkonfirmasi PMK, sudah disiapkan obat-obatan, antara lain Analgesik dan Antibiotik yang disuntikkan. Kiriman dari Kementan langsung didistribusikan serentak dan digunakan oleh masing-masing sentra peternakan yang terkonfirmasi penyakit PMK,” terangnya.

Khofifah juga menjelaskan, virus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang melanda empat Kabupaten di Jawa Timur, yang meliputi Kabupaten Gresik, Lamongan, Mojokerto, dan Sidoarjo ini hampir sama dengn virus Covid-19 yang melanda saat ini.
“Pendekatan ini kan sangat sangat mirip dengan proses pengendalian Covid-19. Ketemu kasus isolasi, kalau covid kan isoman jadi kalau ini isolasinya berbasis kandang. Karantinanya berbasis kandang yang ada di area yang terkonfirmasi positif melalui RT PCR (Real time PCR), maka seluruh hewan ternak disitu tidak boleh keluar (dari wilayah), yang diluar tidak boleh masuk, jadi supaya tidak ada transmisi dari PMK,” ucapnya.

Selain itu, Khofifah berharap upaya sinergitas Pemerintah Provinsi Jawa Timur dengan Pemkab Mojokerto dalam penanggulangan penyebaran virus PMK di wilayah Kabupaten Mojokerto dapat meningkatkan kesembuhan hewan ternak sapi yang terdampak virus PMK.
“Mudah-mudahan terus bisa membaik dan proses untuk penyemprotan disinfektan tetap kita lakukan secara masif. Titik-titik dimana pasar hewan yang sedang ditutup sementara, kita pastikan bahwa itu segera disemprot disinfektan seluas pasar hewan yang sedang ditutup sementara itu, sehingga nanti ketika seluruh ternak sehat pasar hewan itu aktif ya semuanya sudah baik,” pungkasnya.

Baca Juga :  Bansos Korban Terdampak Erupsi Gunung Semeru, Telah Disalurkan Oleh Pagar Jati

Berdasarkan data dari Dinas Pertanian (Disperta) Kabupaten Mojokerto per 11 Mei 2022, jumlah populasi hewan ternak sapi di Desa Gunungsari, Kecamatan Dawarblandong sebnayak 713 ekor sapi, yang terjangkit virus PMK 54 ekor sapi dan yang sembuh sebanyak dua ekor sapi. (Tawi/Kominfo-Mjk).


Sudah dibaca : 77 Kali
 


Berkomentarlah yang bijak. Apa yang anda sampaikan di kolom komentar adalah tanggungjawab anda sendiri.