Media Allround- Bupati Mojokerto Ikfina Fahmawati menghadiri agenda Masjid Camp yang diprakarsai Pasukan Amal Sholeh Mojokerto (Paskas). Gerakan sosial yang melibatkan anak yatim piatu ini mendapatkan apresiasi dari Bupati Mojokerto. Pasalnya, agenda ini dinilai banyak memberi manfaat untuk para yatim piatu baik di sisi religi maupun dukungan sosial.
“Terima kasih hari ini, saya diterima dengan baik, bisa berada di tengah-tengah panjenengan semua. Mari kita saling mendoakan, saling dukung, saling suport dalam menjalankan hal-hal baik, Semoga semua orang baik ini selalu diberi kekuatan agar tetap istiqomah berbuat baik,” ungkapnya, Minggu (17/7) pagi.
Tak lupa, Bupati Ikfina juga memberikan semangat kepada seluruh peserta Masjid Camp dalam ini diikuti para santri dari lima daerah salah satunya Mojokerto. “Terima kasih sudah berkenan berkegiatan di Kabupaten Mojokerto ini,” tuturnya di Masjid Kapal Ar Rahman Vila Doa Yatim Sejahtera Pacet.
Ikfina juga berkesempatan menyerahkan paket cinta kasih kepada peserta Masjid Camp sebagai bentuk dukungan sosial dan moril dari Bupati Mojokerto. “Bersyukur tidak perlu menunggu dapat banyak, bersyukur bahwa Allah ini masih sayang sama kita, bersyukur itu penting. Mari kita selalu bersyukur. Agar Allah tetap menambah nikmatnya,” imbuhnya.
Sementara itu, Ita Fitria, Ketua Panitia Masjid Camp mengatakan, kegiatan yang diadakan oleh Paskas ini menggunakan sumber dana swadaya. “Sumber dana kami semua swadaya, kami yakin niat baik akan dibantu oleh Allah. Semua murni kegiatan dari orang baik untuk orang-orang baik,” katanya.
Terpisah, Ibu Mukhidin selaku pengasuh Vila Doa Panti Yatim Sejahtera Pacet menyampaikan terima kasih dan ucapan selamat datang kepada Bupati Ikfina. “Saya terima kasih kepada Ibu Ikfina yang sudah meluangkan waktunya, masih bersedia hadir di tempat ini meskipun ini hari Minggu. Selamat datang di Vila Doa Yatim Sejahtera, beginilah kondisi kami, mohon maaf atas keterbatasan kami,” tuturnya.
Di Vila Doa Yatim Sejahtera ini, sedikitnya dihuni 50 orang dengan latar belakang sosial yang berbeda-beda. Mulai dari balita hingga lansia. “Asalnya dari berbagai macam daerah, selain dari Mojokerto ada yang dari luar kota, Surabaya, Kediri, yang dari, luar pulai ada dari Kalimantan dan Papua. Dengan status anak-anak di sini tidak semua berstatus yatim, tapi dari berbagai macam status sosial,” ujarnya. (Tawi/Ar).