Media Allround- Bupati Mojokerto Ikfina Fahmawati mengikuti Rapat Koordinasi (Rakor) Progres Penanganan PMK secara virtual bersama Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menkomarves) Luhut Binsar Pandjaitan, di ruang rapat Satya Bina Karya Pemkab Mojokerto, Kamis (14/7) siang. Rakor secara virtual tersebut juga diikuti Menteri Pertanian, BNPB , Sekdaprov Jatim, Pangdam V Brawijaya, Wakapolda Jatim serta Kepala Daerah se-Jawa Timur dan Bali.
Dalam arahannya, Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan menyampaikan progres realisasi vaksinasi di Jawa Timur. Luhut mengatakan, saat ini Realisasi vaksinasi PMK tahap I di Jawa Timur yang sudah terlaksana 367.078 dosis, dari total 383.250 alokasi dosis, atau mencapai 96%. Kemudian terdapat 600.000 tambahan dosis untuk vaksinasi tahap II, yang terdiri dari 363.400 vaksin ulangan dan 236.600 vaksin perluasan. “Saya minta agar alokasi vaksin untuk Jawa Timur terus ditingkatkan. Agar cakupan vaksinasi mencapai >50% untuk Jatim pada Bulan Agustus,” ucapnya.
Selain itu, luhut meminta agar tidak ada bottleneck dalam penyediaan obat-obatan dan vitamin. Hitung kebutuhan, cek ketersediaan dan cek kondisi supply chain. “Tidak boleh ada kondisi dimana peternak tidak dapat menemukan suplai obat/vitamin,” tegasnya.
Luhut juga meminta Pemprov Bali segera menuntaskan pemotongan bersyarat untuk kasus sakit aktif yang masih tersisa paling lambat akhir Juli. “Pastikan hewan ternak kasus aktif tersebut terisolasi dan total stand still,” terang Luhut.
Luhut juga menyampaikan, bantuan vaksin dari Australia dapat difokuskan alokasinya, antara lain utamanya, untuk Bali dan Jatim. Kemudian untuk pelaksanaan vaksinasi, luhut menegaskan agar Babinsa dan Bhabinkamtibmas selalu dilibatkan secara aktif dalam operasional lapangan, terutama kegiatan vaksinasi, pengobatan, testing dan edukasi kepada peternak rakyat. “Saya minta agar Kementan dan Satgas BNPB memastikan Dinas Peternakan, POV, serta TNI/Polri menerima semua materi (SOP, infografis, juknis) dalam paket yang terpadu, dan untuk diteruskan sampai ke level bawah, termasuk ke Dinas Peternakan tingkat Kab/Kota. Babinsa dan Bhabinkamtibmas agar memastikan peternak rakyat menerima semua informasi yang mudah dipahami,” ujarnya.
Terpisah, dalam paparannya, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan,secara nasional penurunan sudah terlihat. Terhitung, dari 1800 kasus, 80% sudah turun. “Ini yang harus dipertahankan, Tren kasusnya sudah cukup bagus, khusus operasional sudah kita turunkan dananya termasuk pembelian obat, dan jika tidak cukuo bisa menggunakan dana darurat atau BTT,” jelasnya.
Sementara itu, Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Jawa Timur Adhy Karyono melaporkan, saat ini total kasus PMK di Jatim terkonfirmasi 165.467 ekor. Kemudian alokasi vaksin yang masuk sebanyak 600.000 akan siap didistribusikan.”Diperkirakan 2 bulan akan selesai semua dan sementara untuk saat ini vaksinasi masih diutamakan sapi perah,” pungkasnya. (Tawi/Ar).