Bonekmania gelar doa untuk korban tragedi kanjuruhan di Tugu Pahlawan
Surabaya, Media Online Kompaspublik.com- Ribuan suporter Persebaya atau dikenal Bonekmania menggelar doa bersama untuk ratusan korban tragedi Kanjuruhan di Tugu Pahlawan, Kota Surabaya, Jawa Timur, Senin malam.
“Mohon keikhlasan dulur-dulur (saudara) untuk berdoa kepada saudara kita di Kanjuruhan, Malang. Semoga amal ibadahnya diterima Allah SWT. Kita singkirkan rivalitas, kita di sini dalam satu bingkaian NKRI. Salam satu nyali,” kata perwakilan Bonekmania Cak Cong, panggilan akrab Husein Gozali, saat memberikan sambutan.
Doa bersama tersebut dihadiri Kapolrestabes Surabaya Kombes Polisi Ahmad Yusep Gunawan, Ketua DPRD Surabaya Adi Sutarwijono, perwakilan Manajemen Persebaya Nanang Priyanto, dan perwakilan pemain Persebaya Alwi Slamat.
Selain doa bersama, Bonekmania juga menyalakan lilin sebagai tanda ucapan duka cita serta keprihatinan atas terjadinya peristiwa tragis di Stadion Kanjuruhan usai pertandingan Liga 1 antara Arema FC melawan Persebaya pada Sabtu (1/10) malam.
Perwakilan Manajemen Persebaya Nanang Priyanto mengatakan pihaknya mewakili manajemen, pelatih dan stakeholder Persebaya ikut mendoakan para korban tragedi Kanjuruhan, Malang.
Selain itu, pihaknya juga mengucapkan terima kasih kepada Kapolrestabes Surabaya yang telah memimpin pengawalan dan pengamanan para pemain Persebaya dari Surabaya menuju Malang dan sebaliknya dalam keadaan selamat.
“Kami dari manajemen Persebaya, mengajak bonek bahwasanya rivalitas 90 menit, selebihnya adalah saudara,” kata mantan jurnalis itu.
Sementara itu, Ketua DPRD Surabaya Adi Sutarwijono mengajak semua pihak mendoakan para korban tewas dalam tragedi Kanjurugan agar mendapatkan tempat mulia di sisi Tuhan YME..
“Semoga korban luka juga segera diberikan kesembuhan. Kita sepakat, tidak ada yang melebihi nyawa manusia meskipun itu pertandingan. Semoga ini yang terakhir,” kata dia.
Kericuhan terjadi usai pertandingan antara Arema FC melawan Persebaya Surabaya dengan skor akhir 2-3 di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Sabtu (1/10) malam.
Kekalahan itu menyebabkan sejumlah suporter turun dan masuk ke dalam area lapangan.Petugas pengamanan kemudian melakukan upaya pencegahan dengan melakukan pengalihan agar para suporter tersebut tidak masuk ke lapangan dan mengejar pemain. Dalam prosesnya, akhirnya petugas melakukan tembakan gas air mata.
Menurut polisi, pelepasan tembakan gas air mata tersebut karena para pendukung tim berjuluk Singo Edan yang tidak puas dan turun ke lapangan itu telah melakukan tindakan anarkis dan membahayakan keselamatan para pemain dan ofisial.(an)