HOME // Peristiwa

Meliput Sampah dilingkungannya, Jurnalis di Intimidasi Pengurus RT

 Pada: Selasa, 20 Mei 2025

Sidoarjo, Media Allround – Peliputan terkait persoalan sampah di Jalan Wahidin Sudiro Husodo, tepatnya di depan UPTD Rumah Potong Unggas Krian, Sidoarjo, Sabtu (17/05/25) jadi perhatian khalayak banyak.

Salah satunya jurnalis media online di Sidoarjo, Ami mengalami intimidasi saat melakukan peliputan. Alih-alih mendapat dukungan dari warga, malah di intimidasi dan memutar balikkan fakta.

Persoalan sampah di Sidoarjo kerap kali menimbulkan polemik. Sebut saja yang dialami masyarakat di sekitaran Kecamatan Krian. Sampah bergunung yang menimbulkan bau busuk.

Persoalan ini menarik perhatian Ami, bukan saja karena profesinya sebagai pewarta, namun ia juga tinggal disekitaran tempat sampah.

Ami pun mulai mengambil beberapa foto tumpukan sampah untuk kepentingan berita. Tapi hal itu justru menimbulkan kemarahan sejumlah pihak.

Seorang tokoh agama setempat menegur dan mempersoalkan tindakan Ami. Bahkan menggiring wartawati ke Balai RW 08 setempat.

Disana sang Jurnalis dipaksa untuk mengakui kesalahan yang tidak pernah dilakukannya. Ia Diintimidasi bahkan disebut-sebut menerima uang dari pihak tertentu.

Lebih parah lagi, Ami diancam agar keluar dari tempat tinggalnya.

“Anak-anak saya juga ikut merasakan dampaknya, kami dikucilkan oleh warga sekitar sini,” kata Ami.

Ami juga menyebutkan saat di balai RW, dirinya direkam seseorang yang hingga kini belum diketahui identitasnya.

“Saya ingat wajahnya tapi tidak tahu namanya,” tambahnya.

Kejadian ini menuai perhatian Komunitas Jurnalis Jawa Timur (KJJT). Ketua KJJT Sidoarjo, Arri Pratama beserta beberapa jurnalis mendatangi Kantor Kelurahan Krian untuk melaporkan kejadian ini.

Merekapun ditemui oleh Sekretaris Desa dan Kesra oleh karena Lurah tidak sedang berada di tempat. Dalam mediasi singkat, disepakati pertemuan lanjutan akan diadakan dengan menghadirkan pihak-pihak terkait secara resmi dan terbuka.

Baca Juga :  Kapolri Pimpin Upacara Hari Juang Polri di Monumen Perjuangan Polri

Namun di luar dugaan, malam harinya Aminatus kembali dipanggil beberapa oknum ke Balai RW dengan dalih penyelesaian masalah.

Menanggapi hal ini, Ketua KJJT Sidoarjo mengingatkan agar tidak ada pertemuan tanpa kehadiran perwakilan dari komunitas Jurnalis.

“Ini demi perlindungan Mbak Ami dan kepentingan hukum,” Kata Arri.

Sebagaimana diketahui, meski Undang-undang telah menjamin kebebasan Pers, namun profesi Jurnalis memiliki resiko yang tinggi dari aksi intimidasi.

Masyarakat harus memahami bahwa tidak ada kemerdekaan Pers tanpa demokrasi dan sebaliknya. Tidak ada Demokrasi tanpa Kebebasan Pers.

Bupati Sidoarjo dalam hal ini sebagai kepala pemerintahan sudah seharusnya campur tangan terhadap permasalahan ini.(an)


Sudah dibaca : 35 Kali
 


Berkomentarlah yang bijak. Apa yang anda sampaikan di kolom komentar adalah tanggungjawab anda sendiri.