HOME // Nasional // Pariwara // Politik

Aktivis ’98 Sebagai Upaya Menyelamatkan NKRI

 Pada: Selasa, 22 Mei 2018
Media Online Kompas Publik- Aktivis ’98  adalah pelaku sejarah yang memiliki tanggung jawab perubahan pada republik ini dari sistem Orde Baru (Orba) yang otoriter, penindas,  korup, komprador, kepentingan kapitalis dan militeristik kemudian dijatuhkan oleh mahasiswa pada tanggal 21 Mei 1998 untuk menjadi sistem yang dapat mensejahterakan kehidupan bangsa dan berkeadilan.
Ucapan Ketua umum Merdeka 100% (DERAP), Aznil Tan berdasar hasil kajian secara marathon yang dilakukan oleh tokoh–tokoh aktivis ’98 dari tanggal 18-21 Mei 2018 dalam Evaluasi 20 Tahun Reformasi di kawasan Benhil, Jakarta Pusat, Senin (21/5/2018) malam.
Disamping itu, Aznil yang juga aktivis mahasiswa ’98 ini menambahkan, dari fakta sejarah tersebut menjadi dasar para aktivis ’98 diusia 20 tahun perjalanan reformasi terpanggil bukan lagi sebagai gerakan moral tetapi menjadi gerakan politik untuk merebut kekuasaan dalam mewujudkan cita-cita luhur reformasi yang diperjuangkan dengan nyawa, darah dan air mata.
“Sistem demokrasi yang diperjuangkan aktivis ’98 telah dikhianati oleh elit yang berkuasa pasca tumbangnya Orba sehingga terjadi penyimpangan perjuangan reformasi yang kita cita-citakan. Diantara pengkhiantan itu adalah masih meluasnya praktek korupsi, dan  demokrasi berbiaya tinggi dalam Pemilu/Pilkada/Pilpres,” ucapnya.
Lebih lanjut Azni menambahkan, bahwa gerakan politik merebut kekuasaan yang dilakukan aktivis ’98 sebagai upaya menyelamatkan negara republik Indonesia dari kebobrokan pengelolaan negara dan ancaman kehancuran negara.
“Aktivis ’98 harus terus menyatukan diri membangun kekuatan untuk berkuasa dan tidak pasrah dengan keadaan sebagaimana  kekuatan dibangun pada tahun 1998 dulu,” jelasnya.
Aznil menambahkan, dalam diskusi dikawasan Benhil tersebut turut didukung oleh aktivis ’98 lain diantaranya; Sarbini (FKSMJ), Sayed Rizal Juneidi/Pak Cik (FKSMJ), Wahab Talaohu (Famred), Abdullah Taruna (Famred), Bambang Dwi Djanuarto (FORKOT/ ISTN).
Ada juga, Syaiful Afriady / Unpak  Bogor, Robby Siahaan (Famred), Rusmarni Rusli (PIJAR INDONESIA), Yudi Bonar Sinaga, Rahmatullah (UNIT FKSMJ), Lutfi Nasution, Anthony Danar (FKSMJ), Muhhamad Fachry (FKSMJ), Ali Sutra, Heriyono (FKSMJ).
Selain itu ada juga, Agust Q Sh (KB UI), Bambang Sri Pujo (FORKOT/Unkris), Ikravany Hilman (KBUI, Arie Purnama/Birong (FAMRED), Hengky Irawan (FORKOT), Denny Agiel P (FKSMJ/YAI), Ubeidillah Badrun (FKSMJ), Suryo AB (FKSMJ), Bayquni (FKSMJ), Marlin Dinamikanto (KDP), Jeffri Parlindungan (FKSMJ), Harie Setiawan/ Buluk ( FORKOT/ IISIP), Bobby Sanwani (FKSMJ/ STTI), Junius Satrianto (KM Mpu Tantular) dan Gunawan (FKSMJ/USNI). (Red).
Sumber : penaone.com
Baca Juga :  Dialog Walikota Mojokerto Dengan Insan Pers, Wujudkan Pilkada Yang Aman Dan Kondosif

Sudah dibaca : 152 Kali
 


Berkomentarlah yang bijak. Apa yang anda sampaikan di kolom komentar adalah tanggungjawab anda sendiri.