HOME // Kejadian // Nasional // Pendidikan

Dosen STIT RW Mojokerto, Diduga Telah Tidur Dengan Mahasiswanya

 Pada: Kamis, 8 Februari 2018

MOJOKERTO. kompaspublik. com- Drs. Hariris Nurcahyo, M.Si. (53) mantan Kepala SMPN 1 Puri yang juga sebagai Dosen serta Ketua 1 Bagian Akademik di Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT) Raden Wijaya (RW) Mojokerto, diduga diterpa skandal asmara dengan mahasiswinya yang berinitial MT (30), memang fakta dan benar adanya.


Hal ini dijawab langsung oleh Ketua Umum Barracuda Indonesia, Hadi Purwanto, ST. saat memberikan klarifikasi kepada jurnalis dikantornya, Selasa (6/2).

“Memang benar Hariris, Dosen STIT Raden Wijaya tersebut telah tidur dengan mahasiswinya yang berinitial MT. Ini bisa dibuktikan dengan adanya rekaman video adegan ranjang Hariris dengan MT yang berdurasi hampir enam menit, “ papar Hadi.

Hadi menerangkan bahwa dalam video tersebut nampak dosen tersebut tidak mengenakan sehelai kain pun ditubuhnya, sementara MT mengenakan gaun berwarna hijau. Hubungan layaknya suami isteri dalam video tersebut dilakukan disalah satu hotel di Mojokerto.

Awal permasalahan ini berdasarkan pengaduan mahasiswi MT kepada Barracuda Indonesia pada akhir September 2017. Kepada tim advokasi Barracuda Indonesia, MT mengakui telah merasa bersalah dan menyesal telah terlibat hubungan terlarang dengan Hariris yang juga sebagai dosennya di STIT Raden Wijaya.

Patut diketahui MT telah memiliki suami dan sebaliknya Dosen Hariris juga telah berkeluarga. Seperti pengakuan MT, hubungan asmara ini berlangsung sejak akhir semester 1 sampai mau lulus kuliah. Dengan pesona dosen tersebut, MT tidak kuasa menolak rayuan dan janji-janji manis Hariris kepadanya. Sampai akhirnya tak terasa mereka larut bertahun-tahun dalam gelora asmara

“MT nekad melakukan hubungan tersebut karena rayuan-rayuan maut dan janji manis Hariris. MT tidak berdaya karena Hariris juga adalah dosennya, “ ujar Hadi.

Terkait janji manis dosen Hariris kepada MT antara lain siap menikahi MT apabila dikemudian hari hubungan terlarang tersebut diketahu suami MT.

Akhirnya, pada awal Januari 2017 sebuah prahara datang. Ketika MT mulai tersadar akan hubungan terlarang tersebut. MT mulai malu dan tersakiti akan intimidasi Hariris ketika berusaha menghindarinya.

Seringkali Hariris nekad kerumah MT, ketika MT menolak untuk bertemu dan melakukan hubungan. Dan Hariris mulai menyebarkan gosip kepada teman-teman kuliah MT ketika tidak menuruti kemauan Hariris.

“MT merasa malu dan tersakiti oleh fitnah yang dilontarkan Hariris sebagai wanita penganggu, wanita stres, berkepribadian ganda kepada warga kampus dan masyarakat. Karena tertekan hal tersebut akhirnya MT mengadukan masalah ini kepada lembaga kami beserta alat bukti beberapa foto mesra dan adegan video hubungan ranjang mereka , “ terang Hadi.

Untuk selanjutnya, tim advokasi Barracuda Indonesia mencoba menyelesaikan masalah ini secara kekeluargaan kepada dosen Hariris.

Sayangnya Hariris dan keluarganya menolak mentah-mentah upaya baik tim advokasi Barracuda Indonesia. Malah bersikeras Dosen Hariris bersumpah tidak pernah melakukan hubungan terlarang tersebut dan apa yang ada dlam foto dan video tersebut adalah rekayasa.  

“Sebenarnya masalah ini selesai dengan syarat Hariris sudi minta maaf kepada MT. Sayangnya Hariris tidak menggubrisnya “ sahut Hadi memaparkan.

Akhirnya penyelesaian secara kekeluargaan tidak bisa ditempuh, secara resmi Barracuda Indonesia tertanggal 2 Oktober 2017 melaporkan Dosen Hariris yang juga seorang PNS sebagai Kepala SMPN 1 Puri kepada Inspektorat Kabupaten Mojokerto.

“Penyelesaian masalah ini cukup rumit sekali. Jadi kita hanya bisa melaporkan Hariris terkait masalah perselingkuhan yang dilakukan seorang PNS, “ sahut Hadi.

Hadi juga berharap pihak Yayasan STIT Raden Wijaya Mojokerto segera mengambil langkah tegas kepada Dosen Hariris karena apapun alasannya tindakan tersebut telah merendahkan martabat dunia pendidikan Islam dan nama baik STIT Raden Wijaya. (Twi).
Narasumber: globalrealita. com
Baca Juga :  H. Suyono Ditipu Oknum Polisi Dan Bulog

Sudah dibaca : 451 Kali
 


Berkomentarlah yang bijak. Apa yang anda sampaikan di kolom komentar adalah tanggungjawab anda sendiri.