HOME // Pariwara // Pemerintahan

Mendag : Jatim Lumbung Beras Nasional

 Pada: Rabu, 25 April 2018
Surabaya. kompaspublik.com- Provinsi Jawa Timur (Jatim) merupakan salah satu daerah lumbung beras nasional. Dengan persediaan atau stok bahan pokok pangan yang berlebihan tidak ada alasan di Jawa Timur sampai terjadi gejolak harga dalam menghadapi hari-hari besar keagamaan nasional yang sebelumnya biasanya terjadi.
Hal tersebut disampaikan Menteri Perdagangan (Mendag), Enggartiasto Lukita, saat  Press Conference Rapat Koordinasi TPID se-Jawa Timur Dalam Rangka Hari-Hari Besar Keagamaan Nasional di H Sangri-La  Surabaya,  Kamis (19/4). Jawa Timur mempunyai arti yang cukup besar bagi nasional, karena bisa memberikan kontribusi mengendalikan inflasi yang tinggi terhadap nasional.
Sebelum ke Sangri-La, Mendag menggelar telekonferensi dengan seluruh Kepala Divre Badan Urusan Logistik atau Bulog, yang juga dihadiri Kepala Dinas Perdagangan dari berbagai provinsi di Indonesia , untuk memastikan dan mengecek harga, kesiapan dan ketersediaan bahan pokok pada bulan suci Ramadan
Sedangkan dalam kunjungannya ke Jawa Timur untuk melepas beras keberapa Provinsi di Indonesia yang memang membutuhkan. Pengiriman beras kedaerah lain di Indonesia jangan dipersolkan, karena ini di NKRI bukan negara wilayah. “Jadi dijadikan persolalan Jawa Timur mengirim beras ke Kalimantan, NTT, Papua dan lainnya karena didalam sisi perdagangan merupakan sesuatu yang wajar,” Ujarnya.
Mendag juga menghimbau kepada pedagang beras dipasar tradisional harus menjual dan menyediakan beras medium dengan harga yang telah ditentukan pemerintah melaui HET. Kalau sudah harga beras diderah masing-masing, maka Bulog diharapkan tidak perlu menyalurkan beras, tetapi pada saat ada kekurangan kebutuhan beras, maka Bulog harus siap menyalurkan beras.
Hal ini baru dilakukan pada bulan Puasa, karena di bulan Puasa permintaan beras besar ditambah panen melimpah sehingga pemerintah tidak ada kekawatiran sampai terjadi kekurang stok beras. Harga beras di daerah rata-rata sesuai dengan HET dan di bawah HET. Seperti di Sulawesi Selatan, Jambi, Aceh dan di Jawa Timur harga beras di Bawah HET. Untuk harga beras medium di Jawa HET ditetapkan Rp 9.450/kg dan premium Rp 12.800/kg. Sementara untuk wilayah lainnya yang membutuhkan ongkos transportasi lebih, harga tersebut ditambah Rp 500/kg.
Di Jawa Timur saat ini ada perlombaan berkontribusi memberikan kontribusi deflasi. Hal ini membuktikan bahwa stok bahan pokok dan beras cukup tersedia dan aman. Komponen beras dalam memberikan sumbangan inflasi cukup besar.
Sementara harga gula pasir rata-rata saat ini dibawah HET Rp 12.500/kg, sedangkan minyak goreng kemasan sederhan juga telah tersedia dengan harga rata-rata Rp 11.000/liter.
Pemerintah sudah tidak ada kekawatiran karena sudah ada komitmen bersama karena 20 persen total produksi minyak goreng harus dikemas dalam kemasan sederhana/curah dengan harga Rp 10.500-11.000/liter. Sedangkan telur dan gaging ayam justru takut kalau harganya terus turun. Pemerintah akan terus menjaga kestabilan harga daging dan telur ayam agar jangan sampai turun dratis harganya.
 Kemudian jaging sapi di jawa Timur berlebihan dan yang penting harus tersedian daging beku dengan harga Rp 80.000/kg. Bulog harus siap menyediakan jika aga kekurangan. “Pemerintah siap menyongsong bulan Puasa dan Lebaran dengan harga terkendali dan stok aman tidak ada kekawatiran kurangnya persediaan,” Imbuhnya.(lis)
Baca Juga :  Peduli Kembangkan IKM/UMKM, Bupati Mojokerto Beri Penghargaan Bank Jatim

Sudah dibaca : 94 Kali
 


Berkomentarlah yang bijak. Apa yang anda sampaikan di kolom komentar adalah tanggungjawab anda sendiri.