HOME // Daerah // Ekonomi // Nasional

Kondisi Gedung BPSDM Propinsi Jawa Timur, Ditinjau Gubernur

 Pada: Minggu, 27 Desember 2020

MEDIA ALLROUND (kompaspublik.com)- Nampaknya Khofifah Indar Parawansa, Gubernur Jawa Timur (Jatim) tidak henti-hentinya untuk melakukan penanganan Pandemi Covid-19. Sehingga tak hanya Tracing dan himbauan mematuhi Protokol Kesehatan yang makin masif, tapi kesiapan fasilitas dan sarana kesehatan juga tak luput dari perhatian.
Hal ini terbukti dengan adanya Gubernur Jatim pada hari Sabtu (2y/12/20), melakukan peninjauhan langsung kondisi Gedung Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Pemerintah Propinsi (Pemprop) Jawa Timur (Jatim) yang rencananya akan kembali dijadikan tempat isolasi pasien Covid-19 pasca dirawat.

Perlu diketahui, bahwa Gedung BPSDM Pemprop Jatim, sebelumnya telah digunakan sebagai tempat isolasi dan ruang tunggu bagi masyarakat yang tengah menunggu hasil tes PCR hingga pasien Covid-19 yang berkategori ringan. Tapi kali ini, Gedung BPSDM Pemprop Jatim, akan digunakan juga bagi pasien Covid-19 tanpa gejala klinis dan telah menjalani perawatan selama 10 hari. Karena menurut Pedoman Kemenkes RI saat ini, menyebutkan, jika pasien tanpa gejala cukup di isolasi 10 hari saja, sebab Virus sudah tidak menular lagi setelah 10 hari. Sedangkan berdasarkan National Centre for Infectious Disease (NCID), disebutkan bahwa beberapa pasien COVID-19 masih bisa memiliki hasil swab yang positif, meski telah melewati 10 hari isolasi dan sudah tidak menular. NCID menyebutkan bahwa pada 5% pasien COVID-19, hasil swabnya masih bisa positif sampai lebih dari 33 hari dan 32% masih bisa positif sampai lebih dari 21 hari. Hal ini mengakibatkan berbagai kesalah fahaman di Masyarakat, karena dianggap pasien yang masih positif sudah dipulangkan. Pada kenyataannya, pasien tersebut sebenarnya sudah tidak menularkan Covid-19 lagi.

Sementara di Gedung BPSDM, Khofifah Indar Parawansa (Gubernur Jatim) mengungkapkan, “Untuk mengurangi adanya perbedaan pemahaman di Masyarakat terkait masalah periode Infeksius dan hasil Swab yang positif melebihi sepuluh hari isolasi ini. Maka mulai hari ini, BPSDM yang ada di Balongsari bisa menerima pasien-pasien yang sebelumnya sudah menerima perawatan selama sepuluh hari, tidak ada gejala klinis, namun masih positif,” Ungkapnya.

Baca Juga :  Pengunjung Kegiatan "Dhahar Durian" Medowo Meningkat

Selain itu, hal ini juga diharapkan bisa menurunkan pelaksanaan isolasi mandiri masyarakat apabila rumah pasien kurang memenuhi syarat untuk isolasi. Inilah kondisi dimana sesungguhnya diharapkan agar masyarakat tidak melakukan isolasi mandiri.
“Jangan isolasi mandiri, kalau rumahnya tidak memungkinkan, Kami sudah berkomitmen untuk menyediakan fasilitas yang terbaik untuk memastikan isolasi yang optimal di BPSDM maupun di Rumah Sakit dan rumah sakit darurat lapangan , silahkan dimanfaatkan sebaik mungkin,” Pesan Khofifah Indar Parawansa jelas.

Selanjutnya didalam penjelasan Khofifah Indar Parawansa, bahwa Gedung BPSDM Pemprop Jatim kembali digunakan itu, sebagai langkah untuk pencegahan terhadap naiknya angka konfirmasi positif Covid-19 diakhir-akhir ini.
“Pagi ini, saya bersama dr. Joni kordinator Tim Kuratif dan Kadinkes ke Gedung BPSDM Pemprop Jatim di Surabaya, untuk bisa memberikan penanganan lanjutan pasca pasien dirawat di Rumah Sakit. Kalau tidak ada penanganan lanjutan, maka di Rumah Sakit pansien bisa bertumpuk. Untuk itu, Harapan kami, agar penggunaan BPSDM ini, juga bisa membantu merelaksasi beban Rumah Sakit di Jawa Timur, khususnya di Surabaya,” Harapnya. (twi).


Sudah dibaca : 164 Kali
 


Berkomentarlah yang bijak. Apa yang anda sampaikan di kolom komentar adalah tanggungjawab anda sendiri.