Tembakan gas air mata ditembakkan ke arah tribun
Malang, Media Online Kompaspublik.com- Pertandingan pekan ke-11 Liga 1 2022-2023 bertajuk derbi Jawa Timur, Arema FC dan Persebaya Surabaya, di Stadion Kanjuruhan, Sabtu (1/10/2022) berlangsung panas.
Ribuan supporter Aremania tampak riuh mengungkapkan kekecewaan kepada tim kebanggaannya setelah Persebaya unggul 3-2. Berbagai umpatan terlontar sepanjang pertandingan berjalan dari supporter Aremania yang hadir di tribune penonton Stadion Kanjuruhan itu.
Kerusuhan Arema FC vs Persebaya Surabaya menjadi sebuah peristiwa paling kelam untuk sepakbola Indonesia. Namun, dengan korban terus bertambah hingga dikabarkan sampai 153 orang meninggal dunia, maka kericuhan di Stadion Kanjuruhan itu pun bisa dikatakan menjadi tragedy sepakbla paling mematikan kedua di dunia.
Seperti yang diketahui, laga Arema vs Persebaya berakhir ricuh di Stadion Kanjuruhan, Malang pada Sabtu 1 Oktober 2022 malam WIB. Hal itu bermula dari para suporter yang masuk ke lapangan karena kecewa Arema takluk 2-3 dari Persebaya.
Kerusuhan adanya suporter yang masuk ke lapanagn dengan petugas keamanan pun tidak terhindar. Gas air mata lantas dilepaskan polisi untuk mengatur situasi. Namun, gas air mata justru membuat suporter panik dan segalanya semakin kacau.
Dari tembakan air mata itu suporter yang mencoba menghindar kian tidak terkendali, sehingga harus mengorbankan penonton lain dengan menginjak-injak guna menyelamatkan diri.
Banyak penonton yang terinjak karena kepanikan yang terjadi, ada juga yang sulit bernafas karena gas air mata tersebut. Alhasil, sejauh ini sudah ada 153 orang dinyatakan meninggal dunia dalam insiden tersebut.
Kerusuhan yang terjadi di lapangan Kanjuruhan mengakibatkan dua kendaraan polisi dirusak, salah satunya dibakar. Penonton juga dilaporkan membakar fasilitas lain di stadion.
Dalam sejarahnya, insiden sepakbola paling mematikan terbesar yang merenggut banyak nyawa di dunia sepakbola terjadi pada 24 Mei 1964. Pada saat itu, ada insiden yang terjadi di Estadion Nacional yang terletak di Peru, di mana laga tersebut memperlihatkan pertandingan Timnas Peru vs Argentina.(an)