Bupati Mojokerto Ikfina Fahmawati buka Gebyar Pasar Murah di Rest Area Palem Kembar
Mojokerto, Media Online Kompaspublik.com- Menyambut Tahun Baru 2023, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mojokerto melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Mojokerto menggelar Gebyar Pasar murah di rest area Palem Kembar, Desa Seduri, Kecamatan Mojosari, Kabupaten Mojokerto. Kegiatan tersebut digelar selama dua hari Kamis dan Jumat (29 – 30/12/2022)
Kegiatan pasar murah itu digelar, untuk menjaga stabilitas harga barang kebutuhan pokok di pasaran dan menekan laju inflasi di bumi Majapahit. Di mana hal itu sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo yang meminta Tim Pengendalian Inflasi Pusat (TPIP) dan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) agar bersinergi dalam menjaga stabilitas harga serta meningkatkan ketahanan pangan, sehingga mendukung daya beli masyarakat dan pemulihan ekonomi nasional.
Kegiatan dibuka langsung oleh Bupati Mojokerto Ikfina Fahmawati, yang pada momen itu juga Bupati Ikfina sekaligus me-launching produk olahan cabe Industri Kecil Menengah (IKM).
Melalui pers rilis Diskominfo Kabupaten Mojokerto, Bupati Ikfina mengatakan, kegiatan operasi pasar ini adalah sebagai wujud nyata peran pemerintah dalam membantu masyarakat mengendalikan harga kebutuhan pokok dengan harga terjangkau.
“Ini upaya pemerintah mengendalikan agar harga tidak terlalu mahal. Dan di sisi lain Menjaga Ketersediaan pangan yang melimpah agar tidak terlalu murah,” jelasnya, pada Kamis, (29/12/2022).
Ikfina juga menjelaskan, salah satu faktor adanya inflasi disebabkan oleh harga bahan makanan pokok (volatile foods) yang memiliki potensi fluktuasi tinggi, seperti cabe rawit.
“Jadi cabe rawit merupakan komponen pembentuk angka inflasi yang sangat besar karena pas murah bisa murah sekali kalau lagi mahal bisa mahal sekali,” terangnya
Lebih lanjut dikatakan Bupati Ikfina, kenaikan harga cabai segar, sering kali disebabkan oleh terganggunya pasokan akibat faktor musim. Di saat distribusi pengiriman cabai kurang lancar, permintaan justru meningkat. Selain itu dari sisi permintaan, perilaku masyarakat yang biasa mengkonsumsi cabai segar menyebabkan permintaan cabai di periode tertentu mengalami fluktuasi harga.
“Seperti Lebaran, puasa dan tahun baru ini sangat meningkat tajam harga cabainya,” imbuhnya.
Bupati Ikfina pun menginginkan masyarakat mengubah pola konsumsi cabai mereka, dari semula cabai segar menjadi cabai olahan. Hal itu sebagai antisipasi saat pasokan cabai berkurang dengan harga yang tinggi.
“Tugas kita adalah mempromosikan dan merubah perilaku masyarakat dari yang sebelumnya sangat tergantung dengan cabai segar. Sehingga kita akan punya peluang lebih baik dalam mengendalikan inflasi dan distribusi cabai” pungkasnya.
Sebagai informasi, pada kegiatan ini dihadiri pula oleh Kepala Disperindag Kabupaten Mojokerto Iwan Abdillah, Forkopimca Mojosari, dan Kepala Desa Seduri. (tw)