Kadivre Bulog Jatim Ermin Toha (kanan) menyerahkan bantuan jagung secara simbolis kepada perwakilan peternak
Surabaya, Media Online Kompaspublik.com- Tingginya harga jagung di pasaran membuat pemerintah melakukan intervensi terhadap fluktuasi harga jagung di pasaran yang jauh melebihi HAP sesuai Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 7 Tahun 2020 tentang Harga Acuan Pembelian di Tingkat Petani dan Harga Acuan Penjualan di Tingkat Konsumen.
Perum Badan Urusan Logistik (Bulog) sudah menyalurkan 30 ribu ton jagung pada masyarakat penerima khususnya peternak di seluruh Indonesia dengan harga yang sesuai dengan Harga Acuan Pemerintah (HAP) yaitu Rp4.500 per kg melalui mekanisme Cadangan Stabilitas Harga Pangan (CSHP).
Hal ini diungkapkan Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kemendag, Oke Nurwan usai melakukan Closing Penyaluran Batuan Cadangan Stabilitas Harga Pangan (CSHP) Jagung di Gedung Serba Guna Perum Bulog Kanwil Jatim, Rabu (29/12).
“Semua ini dilakukan melalui mekanisme pasar, jadi nanti pemerintah akan melihat kembali berbagai kebijakan dan disesuaikan dengan kondisi saat ini. Sementara itu mekanisme perdagangan yang dianut di Indonesia ini adalah mekanisme pasar, tetapi begitu harga pemerintah akan intervensi begitu fluktuasinya terlalu jauh,” terangnya.
Kepala Divisi Perencanaan Operasional dan Pelayanan Publik Bulog Pusat, Epi Wulandari mengatakan, Dari 30 ribu ton yang disalurkan Bulog, terbesar untuk Jawa Timur sebesar 16.500 ton. Jumlah itu untuk tiga wilayah yakni Blitar, Tulungagung dan Malang.
“Ini bukti bahwa kami sudah menyalurkan semua sesuai penugasan dari pemerintah selama tiga bulan sejak Oktober hingga Desember 2021,” katanya.
Kepala Bulog Jatim, Ermin Tora menjelaskan Bahwa pihaknya hanya mendistribusikan jagung kepada peternak sebagai upaya untuk memenuhi kebutuhan peternak sekaligus untuk menstabilkan harga jagung khususnya di tiga daerah yakni Blitar, Tulungagung dan Malang.
“16.500 ton jagung tersebut dibagi tiga daerah yakni Blitar 15 ribu, Tulungagung 750 ribu dan Malang 750 ribu ton jagung yang sudah kami distribusikan sesuai dengan kuantum yang diberikan kepada kami,” tegasnya.
Ermin Tora menambah itulah yang ditugaskan ke Bulog Jatim dan diharapkan dengan adanya penyaluran jagung sesuai dengan kuantumnya ini dapat memenuhi kebutuhan jagung ke peternak.
“Untuk pendistribusian ini masih dijadwalkan sekali ini, namun tidak menuntut kemungkinan akan ada kelanjutannya lagi sesuai dengan permintaan para peternak,” pungkasnya.(an)