HOME // Daerah // Ekonomi // Nasional // Pariwara

Terbukti Bermanfaat, Lahan Sawah Berbatuan Jadi Lahan Sawah Pertanian

 Pada: Minggu, 13 Maret 2022

Mojokerto, Media Allround- Untuk memanfaatkan lahan sawah bebatuan menjadi lahan sawah pertanian, tentu harus ada kerja keras sebagai langkah-langkah perjuangan dalam membentuk kepeduliannya terhadap lahan-lahan sawah yang tidak bisa dimanfaatkan untuk dijadikan lahan sawah yang bermanfaat sebagai lahan sawah pertanian. Dan hal itu telah dilakukan oleh Pengusaha Tambang Batu, bernama Syahrial yang telah mengelola lahan sawah bebatuan milik Petani Dusun Gero, Desa Jatidukuh, Kecamatan Gondang, Kabupaten Mojokerto, seluas kurang lebih 3,5 Hektar menjadi lahan sawah pertanian yang siap ditanami. Sehingga membuat petani sebagai pemilik lahan sawah tersebut, bernafas lega.

Menurut Rahmad, selaku petugas lapangan Tambang Batu, bersama seorang petani di Dusun Gero menjelasan hal penting yang sudah dilakukan, yaitu terkait proses pengambilan batu yang terkandung didalam lahan sawah milik petani Dusun Gero itu. Karena pengusaha Tambang Batu tidak mengambil tanahnya untuk dijual. “Kami hanya mengambil batunya, dan bukan mengambil tanahnya untuk dijual. Karena tanahnya itu, dimanfaatkan untuk pemerataannya lahan sawah bekas batu yang kami ambil, biar dapat dijadikan lahan sawah pertanian,” jelas Rahmad saat ditemui awak Media Online dilokasi tambang batu, Sabtu (12/03/2022).

Selain itu, Rahmad juga menerangkan, bahwa pengusaha tambang batu itu, bukan hanya bisa memberikan manfaat terhadap lahan sawah milik petani Dusun Gero, tetapi pengusaha tambang batu itu, juga menjaga kelestariannya sungai yang ada di sekitar lokasi tambang batu. Sehingga batu kali tidak tersentuh sedikitpun dengan adanya galian batu tersebut. “Tentunya saya telah diberi amanah oleh Bos penambang batu ini, supaya tetap menjaga lingkungan sungai, dan bukan hanya mencari keuntungan semata, sehingga warga setempat dan petani dapat memanfaatkan air sungai tersebut. Itu harus diperhatikan, pesan Pak Syahrial (Bos tambang batu. Red) kepada saya,” terang Rahmad.

Baca Juga :  Kurang Lebih 700 Jama'ah Muslimat, Ikuti Gema Sholawat Gus Zam

Guna untuk menjadikan lahan sawah berbatuan yang bermanfaat dan produktif, dirinya Rahmad mengajak masyarakat mengembangkan tanaman pangan serta mengembangkan tanaman lokal, seperti jagung, terong dan rencananya untuk tanaman padi. “Nantinya, kalau sudah selesai reklamasi, semua lahan sawah berbatuan yang sudah bisa dimanfaatkan dan produktif akan kami serahkan ke masyarakat, agar segera ditanami jagung, terong dan kalau bisa direncanakan untuk tanaman padi,” kata Rahmad terang.

Tentu sebagai penanggung jawab terhadap kegiatan tambang batu itu, adalah Bapak Syahrial. Karena ialah orang yang diberi amanah oleh para petani, apabila semua lahan sawah berbatuan sudah selesai tambang. Pihaknya akan menanam pohon yang bisa berbuah. “Pastinya setelah lahan sawah berbatuan selasai ditambang akan ditanami pohon duren, pohon mangga, dan tanaman lainnya yang bisa di manfaatkan oleh masyarakat sekitar. Sebab itu sudah jadi tanggung jawab Bapa Syarial. Jadi untuk teman-teman awak Media boleh datang bila disaat musim panen,” ujar Rahmad.

Sementara ditempat yang sama, petani bernama Ismaji (54), Warga Dusun Gero, Desa Jatidukuh, Kecamatan Gondang, Kabupaten Mojokerto mengaku sangat senang dengan adanya seorang pengusaha tambang batu yang peduli dengan keinginan warga sekitar. “Tanah bebatuan yang dulu tidak bisa dimanfaatkan, sekarang bisa di tanami dan ditata, sehingga apa yang di inginkan dan di impikan warga sini terwujud oleh tangan pengusaha tambang batu yang peduli dengan keinginan warga sini,” kata Ismaji kepada awak Media Online, Sabtu (12/03/2022).

Perlu diketahui, dulu batu dilahan sawah petani itu, besar-besar. Tapi sekarang dirinya bersukur sudah bisa memanfaatkan lahan sawah tersebut. Selain itu, Ismaji (Petani Dusun setempat) mengakui kalau jalan yang dulu hanya setapak, sekarang menjadi lebar. Sehingga nantinya, apabila petani panen bisa menjadi lancar jalannya. “Sebentar lagi kita panen jagung, dan Insya Allah bisa menghasilkan sekitar Rp 8 juta,” pungkas Ismaji.

Baca Juga :  Dinas Koperasi Sidoarjo, Gelar HUT Ke - 77 Koperasi

Dengan adanya pengusaha tambang batu telah membuktikan keseriusannya menjaga dan melestarikan lingkungan sungai, maka buktinya perlu disampaikan bahwa batu yang berada dibatas atau ditengah sungai oleh pengusaha tambang batu telah ditandai X berwarna merah sebagai tanda larangan keras untuk mengambil batu sungai kepada para pekerjanya. (Tawi/TimRed).


Sudah dibaca : 136 Kali
 


Berkomentarlah yang bijak. Apa yang anda sampaikan di kolom komentar adalah tanggungjawab anda sendiri.