HOME // Daerah // Ekonomi // Pemerintahan

Untuk Menanggulangi Wabah PMK, Pemkab Mojokerto menggelar Rakor Gugus Tugas

 Pada: Selasa, 7 Juni 2022

Media Allround- Dalam menanggulangi wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) menjelang Hari Raya Idul Adha tahun 2022, Pemerintah Kabupaten Mojokerto menggelar Rapat koordinasi (Rakor) Gugus Tugas Penanganan Wabah Penyakit Mulut dan Kuku pada hewan ternak, di Ruang Rapat Bappeda Kabupaten Mojokerto.

Bupati Mojokerto Ikfina Fahmawati yang didampingi oleh Wakil Bupati Mojokerto Muhammad Al-Barra dan Sekretaris Daerah Kabupaten Mojokerto Teguh Gunarko, memimpin langsung rakor gugus tugas yang diselenggarakan pada Selasa (7/6) pagi. Dalam rakor tersebut juga hadir Forkopimda Kabupaten Mojokerto dan Kepala OPD terkait dalam menangani wabah PMK.

Dalam arahannya, Bupati Ikfina menekankan pada saat ini dalam menanggulangi wabah PMK hewan ternak di Kabupaten Mojokerto, salah satu cara yang dapat meminimalkan penyebaran wabah PMK saat ini dengan melakukan vaksinasi pada hewan ternak.
“Makannya pemerintah juga ngebut bagaimana vaksin ini segera bisa dilaksanakan, dibuat, dan didistribusikan. Kita tidak bisa mendatangkan vaksin dari luar, tidak sama dengan Covid-19 kalau yang ini ada tujuh stereotip, jadi vaksin itu diambil dari virus yang memang beredar di Jawa Timur, sehingga nanti benar-benar cocok,” ucapnya.

Lebih lanjut, Ikfina juga menjelaskan Pemerintah Kabupaten Mojokerto melalui Dinas Pertanian dalam menanggulangi wabah PMK akan melaksanakan vaksinasi pada hewan ternak mulai 10 Juni 2022.
“Nanti sudah disiapkan, sudah akan mulai vaksin tanggal 10 Juni, maka nanti segera dilakukan pendataan jadwal vaksin apa yang dibutuhkan, pengamanan seperti apa, itu nanti harus jelas dikoordinasikan titik-titiknya dimana saja, sehingga nanti teman-teman dari Polres, TNI maupun dari Kejaksaan Negeri tahu,” ujarnya.

Terkait dalam pelaksanaan vaksinasi hewan ternak, orang nomor satu di lingkup Pemerintah Kabupaten Mojokerto ini mengatakan, akan mengutamakan sapi perah yang akan mendapat prioritas vaksinasi.
“Karna vaksinnya terbatas, jadi diutamakan sapi perah dulu, karena pada sapi perah ini putingnya itu keluar vesikelnya ini yang bahaya, jadi kalau untuk sapi perah tidak hanya mulut dan kuku, ternyata putingnya juga melepuh-melepuh ini akan mencemari susu yang dikeluarkan,” tandasnya.

Baca Juga :  Peringati Hari Lingkungan Hidup Sedunia, Bupati Mojokerto Ingatkan Kewajiban Menjaga Kelestarian Lingkungan

Di akhir Rakor, Bupati Ikfina menambahkan, pihaknya akan berkoordinasi dengan kepolisian, TNI, dan Kejari untuk meminta dukungan terkait penutupan pasar hewan sampai proses vaksinasi hewan ternak di wilayah Kabupaten Mojokerto selesai. (Tawi/Komonfo-Mjk).


Sudah dibaca : 40 Kali
 


Berkomentarlah yang bijak. Apa yang anda sampaikan di kolom komentar adalah tanggungjawab anda sendiri.