Surabaya, Media Online Kompaspublik.com- Kebutuhan susu sebagai protein hewani di Indonesia sangatlah besar. Kurangnya pasokan dalam negeri untuk memenuhi kebutuhan susu nasional telah membuat Indonesia ketergantungan dengan impor.Menilik Kegiatan Uji Zuriat Periode IV Provinsi Jawa Timur Tahun 2023
Kebutuhan susu sebagai protein hewani di Indonesia sangatlah besar. Kurangnya pasokan dalam negeri untuk memenuhi kebutuhan susu nasional telah membuat Indonesia ketergantungan dengan impor. Hingga tahun 2023, produksi susu dalam negeri baru mencapai angka 960 ton.
Kondisi semakin dipersulit dengan populasi sapi perah nasional yang cenderung stagnan bahkan di beberapa wilayah di Indonesia mengalami penurunan akibat wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).
Sebagai salah satu upaya untuk menghasilkan ternak sapi perah dengan genetik unggul dan produksi susu yang tinggi adalah melalui kegiatan Uji Zuriat.
Uji Zuriat merupakan pengujian untuk mengetahui potensi genetik calon pejantan melalui produksi susu anak betinanya atau Daughter Cow (DC). Calon pejantan yang digunakan adalah hasil dari perkawinan pejantan unggul dan betina unggul yang sudah lulus uji performan dengan menggunakan semen beku unggul. Bangsa sapi perah yang digunakan adalah bangsa sapi Friesian Holstein.
Kegiatan Uji Zuriat telah dilakukan sejak tahun 2004 dan pada tahun 2023 ini, uji Zuriat telah memasuki periode yang ke empat (IV). Bersama dengan Komisi Pertimbangan Uji Zuriat Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian, telah dilakukan monitoring dilapangan pada tanggal 15 – 17 Maret 2023 di 4 lokasi, yaitu KUD Argopuro Probolinggo, Kemitraan Greenfield Malang, KUD Semen Blitar dan KUD Dadi Jaya Pasuruan. Provinsi Jawa Timur sebagai tulang punggung peternakan sapi nasional pada Uji Zuriat periode IV mendapat target Participant Cow (PC) sebesar 2.864 ekor yang tersebar di 14 titik lokasi.
Saat monitoring ke lapangan Komisi Pertimbangan Uji Zuriat diwakili oleh Dr. Ir. Chalid Talib, MS. dan Ir. Bambang Setiadi, bersama pendamping Kementerian Pertanian yang lainnya yaitu Direktorat Perbibitan dan Produksi Ternak, Penanggung Jawab wilayah kerja Uji Zuriat Provinsi Jawa Timur yaitu dari BBIB Singosari, BBPTUHPT Baturaden dan BET Cipelang. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk menganalisa pelaksanaan program Peningkatan Genetik Sapi Perah Di Indonesia.
Sebelum turun ke lapangan, dilakukan diskusi hangat dengan Kepala Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur. Pada kesempatan tersebut Kepala Dinas Peternakan menyampaikan dukungan dan komitment Provinsi Jawa Timur terhadap kegiatan Uji Zuriat Periode IV dan meminta adanya roadmap Perbibitan Nasional yang dapat dipedomani dalam pelaksanaan perbibitan di Daerah Kabupaten/Kota.
Mengingat target PC Provinsi Jawa Timur yang besar, tentunya membutuhkan perhatian dan sinergitas yang kuat semua lini agar kegiatan uji Zuriat ini dapat berjalan dengan baik dan membawa kemajuan untuk peternakan sapi perah nasional.
Hingga tahun 2023, produksi susu dalam negeri baru mencapai angka 960 ton. Kondisi semakin dipersulit dengan populasi sapi perah nasional yang cenderung stagnan bahkan di beberapa wilayah di Indonesia mengalami penurunan akibat wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).
Sebagai salah satu upaya untuk menghasilkan ternak sapi perah dengan genetik unggul dan produksi susu yang tinggi adalah melalui kegiatan Uji Zuriat.
Uji Zuriat merupakan pengujian untuk mengetahui potensi genetik calon pejantan melalui produksi susu anak betinanya atau Daughter Cow (DC).
Calon pejantan yang digunakan adalah hasil dari perkawinan pejantan unggul dan betina unggul yang sudah lulus uji performan dengan menggunakan semen beku unggul.
Bangsa sapi perah yang digunakan adalah bangsa sapi Friesian Holstein. Kegiatan Uji Zuriat telah dilakukan sejak tahun 2004 dan pada tahun 2023 ini, uji Zuriat telah memasuki periode yang ke empat (IV).
Bersama dengan Komisi Pertimbangan Uji Zuriat Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian, telah dilakukan monitoring dilapangan pada tanggal 15 – 17 Maret 2023 di 4 lokasi, yaitu KUD Argopuro Probolinggo, Kemitraan Greenfield Malang, KUD Semen Blitar dan KUD Dadi Jaya Pasuruan.
Provinsi Jawa Timur sebagai tulang punggung peternakan sapi nasional pada Uji Zuriat periode IV mendapat target Participant Cow (PC) sebesar 2.864 ekor yang tersebar di 14 titik lokasi.
Saat monitoring ke lapangan Komisi Pertimbangan Uji Zuriat diwakili oleh Dr. Ir. Chalid Talib, MS. dan Ir. Bambang Setiadi, bersama pendamping Kementerian Pertanian yang lainnya yaitu Direktorat Perbibitan dan Produksi Ternak, Penanggung Jawab wilayah kerja Uji Zuriat Provinsi Jawa Timur yaitu dari BBIB Singosari,
BBPTUHPT Baturaden dan BET Cipelang. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk menganalisa pelaksanaan program Peningkatan Genetik Sapi Perah Di Indonesia. Sebelum turun ke lapangan, dilakukan diskusi hangat dengan Kepala Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur.
Pada kesempatan tersebut Kepala Dinas Peternakan menyampaikan dukungan dan komitment Provinsi Jawa Timur terhadap kegiatan Uji Zuriat Periode IV dan meminta adanya roadmap Perbibitan Nasional yang dapat dipedomani dalam pelaksanaan perbibitan di Daerah Kabupaten/Kota.
Mengingat target PC Provinsi Jawa Timur yang besar, tentunya membutuhkan perhatian dan sinergitas yang kuat semua lini agar kegiatan uji Zuriat ini dapat berjalan dengan baik dan membawa kemajuan untuk peternakan sapi perah nasional.(YO2K)