Surabaya, Media Online Kompaspublik.com-Pertandingan Madura United melawan Persib Bandung di kompetisi Shopee Liga 1 2019 menjadi perhatian Satgas Mafia Bola. Pasalnya, laga yang dimenangkan Madura United dengan skor 2-1 itu diduga ada kecurangan.
Kabid Humas Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Timur (Jatim), Kombes Pol Frans Barung Mangera membenarkan jika Satgas Anti Mafia Bola meminta Polda Jatim menyelidiki pertandingan Madura United melawan Persib. Menurut Kabid Humas pertandingan tersebut diduga ada kecurangan. Pihaknya juga berharap pihak yang dirugikan karena dugaan pengaturan skor atau suap bisa melaporkan ke polisi.
“Dari pertandingan kemarin, kami akan melakukan penyelidikan. Tapi kami berharap bagi pihak yang merasa dirugikan menyangkut pengaturan skor, suap dan sebagainya untuk dilaporkan meski kami sudah melakukan penyelidikan,” kata Kabid Humas.
Menurut dia Satgas Anti Mafia Bola tetap memiliki komitmen membersihkan sepak bola Indonesia dari pengaturan skor dan suap. Pasalnya siapa pun berharap sepak bola menjadi tontonan yang menarik tanpa ada yang mengatur hasil pertandingan.
“Mengapa kami turun tak lain untuk membersihkan agar pertandingan sepak bola menjadi tontonan yang enak bagi semua. Satgas Anti Mafia Bola tak hanya saat kejadian. Pertandingan sepak bola seperti Madura United melawan Persib tetap diselidiki bila ada yang mencurigakan,” ujarnya lagi.
Hal senada disampaikan Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirreskrimum) Polda Jatim, Kombes Pol Gideon Arif Setyawan. Menurut dia saat ini dilakukan penyelidikan dugaan adanya keberpihakan wasit Faulur Rosy yang memimpin pertandingan di Madura. Gideon yang tak lain Kepala Satgas Anti Mafia Bola wilayah Jatim kepemimpinan wasit Faulur Rosy menjadi pembicaraan setelah memberi hadiah penalti kepada Madura United.
“Penyelidikan terkait pertandingan Madura United melawan Persib karena diduga ada keberpihakan wasit dalam laga itu,” ujarnya.
Sementara itu, Satgas Antimafia Bola Polda Jatim masih mengumpulkan bukti dugaan kecurangan wasit dalam laga Madura United Vs Persib Bandung. Laga itu digelar pada 5 Oktober lalu di Madura.
Kasubdit Gakkum Satgas Antimafia Bola Wilayah Jawa Timur AKBP Leonard Sinambela mengatakan pihaknya terus berupaya mencari data-data kasus dugaan pengaturan skor ini.
“Kami masih pelajari rekaman videonya. Terus soal hasilnya kami di sana juga sudah wawancara sama pihak Madura, dan masih kami dalami. Tentunya kami mempelajari juga minta support dari pengamat sepakbola,” kata Leo.
Pria yang juga menjabat Kasubdit III Jatanras Ditreskrimum Polda Jatim ini menambahkan langkah ini diambil untuk menyikapi informasi yang beredar di media sosial terkait tuduhan kecurangan wasit. Selain itu, beredarnya akun Instagram mengatasnamakan wasit pertandingan yang meminta maaf kepada publik turut menambah gaduh suasana.
Tak hanya itu, Leo menegaskan akun tersebut bukan asli milik wasit, melainkan buatan sejumlah oknum yang ingin memperkeruh suasana. Untuk itu, Leo meminta masyarakat mempercayakan kasus dugaan kecurangan tersebut ke polisi.
“Berangkat dari situ, Satgas Antimafia Bola Jatim melakukan upaya penyelidikan mengecek kebenaran keputusan wasit itu. Hal ini juga muncul di beberapa Instagram seusai pertandingan mengatasnamakan wasit,” imbuhnya.
Selain itu, saat ini pihak Satgas Antimafia Bola masih melakukan pengkajian dari beberapa temuan video. Mereka mengkaji bersama pengamat bola dan wasit senior.
“Kami minta masukan dari wasit senior, klarifikasi, wawancara. Mengingat memperhatikan apakah ada kecenderungan wasit di pertandingan itu. Kami juga bahas dengan Komdis. Kami lakukan upaya klarifikasi,” ujar Leo.(an/lis)