Jombang, kompaspublik.com– Limbah cair yang mengalir ke selokan yang menuju ke pemukiman warga Dusun Mojodadi, Desa Plemahan, Kecamatan Sumobito, Kabupaten Jombang, diduga berasal dari pintu gerbang selokan pabrik karung bekas yang berada di Dusun Betek, Desa Betek, Kecamatan Mojoagung, Kabupaten Jombang.
Sementara dari hasil investigasi yang diperoleh awak media (www.konkrit.com) dilapangkan, melihat adanya limbah cair yang mengalir berwarna kuning pekat dari belakang pabrik tersebut, bahkan mengalirnya setiap jam selama karyawan kerja sampai selasai karyawan kerja. Namun setelah itu malam sekitar pukul 22.00 WIB, disinyalir limbah cair dibuang lagi ke selokan dengan mengeluarkan bau tidak enak, serta bikin sesak pernapasan warga yang berada dekat lokasi pabrik tersebut.
“Kalau malam, baunya bikin sesak kepernapasan, dan air sumur saya berwarna kekuningan padahal itu buat masak nasi dan minum, serta buat mandi, terus airnya kekulit bikin gatal,” kata Agus Hariyanto, perangkat desa setempat yang di lansir www.kongkrit.com, Minggu sore, 26/8/2018
Masih Agus Hariyanto, sepertinya limbah cair yang mengalir diselokan itu sudah sekitar kurang lebih 2 bulan, dan indikasinya limbah cair itu dari pabrik karung bekas yang baru buka tersebut.
“Kemungkinan pabrik daur ulang karung bekas itu yang membuang limbah cair kebelakang pabrik. Tapi anehnya, ketika kita minta ijin kepada orang kepercayaan pabrik untuk bertemu pemilik pabrik guna menanyakan limbah tersebut, malah dijawab tidak bisa ditemui dengan alasan pemilik pabrik sedang tidak ada dikantor. Dan hal itu terjadi bukan sekali saja, namun jawabannya sama seperti itu,” terang Agus.
Sambung keterangan Agus, tempat tersebut milik Johan warga Surabaya yang disewakan kebeberapa pengusaha. Dan didalamnya terdapat sekitar 6 perusahaan yang mengontrak disitu.
“Sayangnya, saya sebagai warga yang berada dekat lokasi tempat pembuangan limbah cair sekaligus perangkat desa, tidak tahu pasti PT apa saja yang berada disitu. Kita mengharapkan agar pihak perusahaan tidak membuang limbah ketempat tersebut, karena sudah mencemari lingkungan saya dan warga Mojodadi,” pungkasnya. (Red).